Selanjutnya adalah sebagai tempat penelitian. Artinya, siapapun yang ingin melakukan penelitian tentang Bung Karno bisa datang ke rumah kelahiran Sang Proklamator.
“Terakhir adalah sebagai tempat wisata. Artinya wisata pendidikan dan edukasi serta penelitian ini bisa menjadi satu kesatuan,” pungkasnya.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng sejumlah pakar dan penggiat sejarah untuk melakukan klarifikasi terkait polemik kesalahpahaman pada catatan historis tempat kelahiran Presiden Republik Indonesia (RI) Bung Karno.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait