Mengenal TALO atau Tale Olo Khas Bawean, Ikat Kepala Unik yang Jadi Budaya Rahasia Nenek Moyang

Arif Ardliyanto
Pulau Bawean, Gresik Jawa Timur memiliki budaya khusus yang belum pernah diketahui masyarakat umum yang ada di Indonesia.

Talo merupakan salah satu identitas yang terbuat dari kain batik (karya Pesantren Penaber) bermotif khas alam dan budaya Bawean. Identitas ini menyimpan beberapa simbol yang mengandung berbagai makna filosofis sebagai prinsip dan pandangan hidup yang tetap harus di ingat sebagai pegangan.

Talo atau ikat kepala secara simbolik mengandung arti bahwa beberapa pemikiran yang harus diikat dengan aturan-aturan agama dan aturan adat agar tidak liar tanpa batas. Talo terdiri dari dua bentuk yaitu Talo yang menjadi pakaian sehari-hari dan Talo khusus para pendekar di saat masuk gelanggang.

Dalam Talo ada dua sudut (baca:Bawean: bhuco) yakni yang satu menunjuk tegak ke atas yang berarti ke Esaan Allah. Pucuk Talo setinggi 17 cm sebagai sudut atau bhuco bermakna 17 rakaat.  Bhuco yang kedua posisi ada di depan dengan menunduk ke bawah. Hal ini menandakan betapa kita harus tunduk kepada yang maha Esa dan harus selalu menundukkan kepala sebagai wujud penghormatan kepada sesama hamba. Pada ukuran 13 cm bhuco kedua bermakna 13 rukun salat.

Di dalam Talo ada gambar motif berupa tanduk rusa, bunga sentigi, motif alam, dan budaya merupakan simbol kesadaran kita untuk tetap melestarikan lingkungan alam sekitar, termasuk flora dan fauna.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network