Untuk mengantisipasi hal itu, dirinya bersama guru lain mencari tema di mata pelajaran yang sama yang dapat diajarkan pada kelas I dengan kelas II, kelas III dengan kelas III. Bahkan terpaksa untuk secara bergantian masuk ruangan kelasnya.
"Semoga dari pemerintah itu ada bantuan renovasi, ya segera lah. Karena itu butuh sekali kelasnya untuk dipakai belajar mengajar," ucapnya.
Rusaknya atap ruangan kelas itu dibenarkan oleh Umi, salah seorang siswi kelas IV. Ia mengaku kalau pertama kali rusak itu saat ia masih kelas III, namun karena kondisi atap yang rusak, ia dipindah ruangan bergabung dengan kelas IV. "Kalau menempati takut ambruk, jadinya dipindah ke kelas IV, sampai sekarang masih bergabung. Kalau saya sendiri sudah kelas VI," akunya.
Editor : Arif Ardliyanto