SURABAYA, iNews.id - Sekolah Islam Shafta Surabaya menjalin kerjasama dengan Institut Agama Islam Tazkia Bogor.
Perjanjian kerjasama ini ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Ketua Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya (Sekolah Islam SHAFTA) Ahmad Nashruddin dengan Rektor Institut Agama Islam Tazkia DR. Murniati Mukhlisin, di Bogor, Jumat (24/6/2022).
Ahmad Nashruddin yang juga alumni Tazkia mengatakan, dengan ditandatanganinya MoU dan perjanjian kerja sama ini, ke depannya diharapkan akan terjalin kerja sama yang baik di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Terutama dalam hal pengembangan lembaga, baik manajemen SDM, akademik dan non akademik.
"Alhamdulillah sudah ada MoU antara Institut Agama Islam Tazkia Bogor dengan Sekolah Islam Shafta Surabaya. Kami mengucapkan terimakasih banyak, khususnya kepada Madam Murniati yang telah memberikan kesempatan pada kami, salah satu alumninya untuk bekerjasama," ujarnya.
Ahmad berharap, Civitas Akademika Shafta nantinya bisa mewarnai kampus Institut Agama Islam Tazkia Bogor. Begitupula sebaliknya, Tazkia juga bisa melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang berlandaskan prinsip ekonomi Syariah.
"Semoga prestasi anak didik kami bisa memberikan cahaya baru dan kekuatan baru bagi Civitas Tazkia," ucapnya.
Sementara itu Rektor Institut Agama Islam Tazkia, DR. Murniati Mukhlisin mengungkapkan, bahwa kerjasama dengan Sekolah Islam Shafta Surabaya ini merupakan kali pertamanya bagi Tazkia bekerjasama dengan alumninya sendiri.
Dengan adanya kerjasama ini, maka bisa saling mengisi dan memperkuat kedua civitas. Apalagi Sekolah Islam Shafta sendiri adalah sekolah yang menggabungkan antara pendidikan agama dan umum, mengintegrasikan antara kecerdasan intelektual dan spiritual, serta membentuk karakter para siswa-siswi dengan akhlaq mulia.
"Mudah-mudahan dua institusi ini bisa melahirkan generasi-generasi unggul, SDM-SDM unggul, SDM-SDM insani, SDM-SDM Robbani," tegasnya.
Murniati berharap, apa yang sudah dilakukan Ahmad Nashruddin dapat diikuti oleh semua alumni agar kampus semakin berwarna.
"Semua alumni yang sudah berkibar baik di Indonesia maupun diluar Indonesia diharapkan kepulangannya, diharapkan baktinya dan kontribusinya untuk almamater. Salah satunya melalui perjanjian kerjasama," tuturnya.
Diantara sederat perjanjian, ada salah satu yang cukup menarik. Yakni peluang kepada siswa untuk menjadi mahasiswa di Institut Tazkia Bogor melalui seleksi khusus dan jalur tahfidz. Mengingat saat ini, Shafta sendiri juga banyak meluluskan alumni yang mengantoni hafalan Al-Quran.
Selain itu, guru dan pegawai Shafta memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan pascasarjana di Institut Tazkia melalui seleksi khusus.
Editor : Ali Masduki