get app
inews
Aa Text
Read Next : Idul Adha 2024, PTPN I Bagikan 387 ekor Hewan Kurban di 10 Provinsi

Idul Adha, Momentum Mencekam Adanya Upaya Pembunuhan Presiden Soekarno

Senin, 11 Juli 2022 | 13:45 WIB
header img
Kisah mencekamkan terjadi saat sholat Idul Adha, 14 Mei 1962.Terjadi insiden percobaan pembunuhan terhadap Presiden RI pertama, Soekarno saat menjalankan sholat Idul Adha.(Foto : Okezone)

SURABAYA, iNews.id - Kisah mencekamkan terjadi saat sholat Idul Adha, 14 Mei 1962.Terjadi insiden percobaan pembunuhan terhadap Presiden RI pertama, Soekarno saat menjalankan sholat Idul Adha.

Percobaan pembunuhan ini diungkap Ketua DPR RI, Puan Maharani yang juga cucu Presiden Soekarno menceritakan kisah lolosnya Presiden Soekarno dari percobaan pembunuhan saat Hari Raya Idul Adha. "Saat itu, Bung Karno sedang Sholat Idul Adha di Istana Jakarta, pas memasuki rakaat kedua tiba-tiba saja ada tembakan," kata Puan dikutip Senin (11/7/2022).

Tembakan itu berasal dari empat orang yang ada di barisan atau shaf ke empat. Namun, para penembak kesulitan membidik sasaran."Mereka kesulitan karena melihat dua orang yang mirip dengan Bung Karno," kata Puan.

Pernyataan Puan tersebut sama dengan buku "Bung Karno ,Serpihan Sejarah yang Tercecer". Roso Daras menuliskan peristiwa yang nyaris merenggut nyawa Si Bung Besar.

Penembakan di dalam Peringatan Idhul Adha. Pada 14 Mei 1962, saat seluruh orang mukmin, termasuk Bung Karno sedang berjajar dalam shaf untuk mengamalkan Sholat Idul Adha di lapangan rumput antara Istana Merdeka dan Istana Negara, tiba-tiba terdengar rentetan tembakan dari sebuah pistol.Tembakan itu diarahkan kepada Bung Karno dari seorang penembak yang berada 4 shaf di belakangnya.

"Dalam pemeriksaan, penembak mengaku melihat Bung Karno yang dibidiknya itu menjadi dua orang, maka menjadi bingunglah dia hendak menembak yang mana. Akibatnya, seluruh tembakannya meleset. Tidak ada satu pun yang mengenai Bung Karno," kata Roso.

Sebaliknya, tembakan itu mengenai bahu Ketua DPR Zainul Arifin dari NU yang saat itu menjadi imam sholat. Pelaku kemudian divonis mati, tetapi ketika disodorkan surat perintah eksekusi Bung Karno tidak sampai hati untuk menandatanganinya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut