Sebelum menyandang Baret Ungu, para prajurit telah lulus tahapan tahapan pendidikan yang berat.
Selama 12 bulan ditempa mulai dari Puslatdiksarmil, Kodikmar dengan 90 hari latihan meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan, gerilya lawan gerilya dan lintas medan sejauh 300 KM yang dikenal dengan Limed Banyuwangi Surabaya, serta kursus pemantapan selama satu bulan di Komando Latih Korps Marinir melengkapi bekal ilmu sebagai pasukan pendarat Korps Marinir.
Dalam amanatnya, Dankormar menyampaikan bahwa upacara pembaretan bukanlah sekedar rangkaian seremonial semata.
Namun merupakan salah satu implementasi pembinaan tradisi kultural dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam bentuk pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan, kehormatan diri dan kencintaan korps.
Merupakan salah satu pembuktian bahwa Angkatan Laut sangat serius dalam membangun kekuatan Matra Laut menjadi lebih professional, modern dan tangguh, selaras dengan tujuan dan penekanan Kasal Laksamana TNI Angkatan Laut Yudo Margono.
Disampaikan juga bahwa pemakaian baret ungu Korps Marinir tidak hanya sebagai simbol identitas diri.
"Namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," jelasnya.
Editor : Ali Masduki