MALANG, iNews.id - Upacara pembaretan 273 prajurit Remaja Korps Marinir yang terdiri dari 25 Perwira Remaja AAL Angkatan LXVII dan 248 Tamtama Remaja Angkatan XLI/I Korps Marinir oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto di Pantai Baruna Kondang Iwak, Desa Tulungrejo, Donomulyo, Kab. Malang Jawa Timur, Jumat (05/08/2022).
Pemakaian Baret Ungu Prajurit Remaja Korps Marinir tersebut diiringi gemuruh ombak besar yang tak pernah berhenti menghantam kerasnya karang hitam yang kokoh di Pantai Baruna. Dari tempat inilah lahir dan dikukuhkan prajurit Remaja Korps Marinir yang tangguh, militan, serta pantang menyerah.
Sebelum menyandang Baret Ungu, para prajurit telah lulus tahapan tahapan pendidikan yang berat.
Selama 12 bulan ditempa mulai dari Puslatdiksarmil, Kodikmar dengan 90 hari latihan meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan, gerilya lawan gerilya dan lintas medan sejauh 300 KM yang dikenal dengan Limed Banyuwangi Surabaya, serta kursus pemantapan selama satu bulan di Komando Latih Korps Marinir melengkapi bekal ilmu sebagai pasukan pendarat Korps Marinir.
Dalam amanatnya, Dankormar menyampaikan bahwa upacara pembaretan bukanlah sekedar rangkaian seremonial semata.
Namun merupakan salah satu implementasi pembinaan tradisi kultural dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam bentuk pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan, kehormatan diri dan kencintaan korps.
Merupakan salah satu pembuktian bahwa Angkatan Laut sangat serius dalam membangun kekuatan Matra Laut menjadi lebih professional, modern dan tangguh, selaras dengan tujuan dan penekanan Kasal Laksamana TNI Angkatan Laut Yudo Margono.
Disampaikan juga bahwa pemakaian baret ungu Korps Marinir tidak hanya sebagai simbol identitas diri.
"Namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa konsekuensi, menjadi seorang prajurit Korps Marinir menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir sebagai landasan moral dalam setiap penugasan.
"Oleh karena itu, jaga dan pelihara kemampuan dan keterampilan sebagai prajurit-prajurit petarung yang profesional, religius, humanis dan handal disegala medan operasi, memiliki karakter, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebenaran dan kejujuran, serta rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara," tuturnya.
“Selamat bergabung di Korps Baret Ungu, kalian adalah pasukan pendarat, camkan itu, dari pantai kalian menyerbu dituntut untuk bertempur dan nyawa sebagai taruhannya, jangan cengeng jadilah prajurit militan dan profesional," pungkas Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.
Turut hadir pada acara pembaretan Danpasmar 2, Dankodikmar, Kadepmar AAL, Dankolatmar, Danlanmar Surabaya, Dankolak serta Dansatlak jajaran Pasmar 2.
Editor : Ali Masduki