Anna mengaku, bahwa sebelumnya pelatihan sablon digelar, pihaknya telah menggelar dua jenis pelatihan. Yaitu, pelatihan menjahit dan membuat kue. Bahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya untuk memberikan orderan kepada para pengemudi ojol perempuan yang mengikuti pelatihan menjahit.
"Kemudian untuk pelatihan pembuatan kue, hari ini saya juga sudah berkomunikasi dengan Surabaya Hotel School (SHS), untuk membantu untuk packing kue tersebut. Kemarin pelatihan membuat kue telah mengikuti kelas premium, jadi pangsa pasarnya jelas atau daya jualnya memiliki potensi yang lebih besar," ungkap dia.
Sedangkan untuk peluang peningkatan ekonomi bagi para pengemudi ojol perempuan yang mengikuti pelatihan sablon, Anna menjelaskan bahwa setiap PD Kota Surabaya akan melakukan order. Sebab, pihaknya juga akan menawarkan jasa para pengemudi ojol perempuan kepada tiap PD, sesuai dengan hasil pelatihan yang telah diikuti.
"Sablon di semua PD itu ada. Untuk jasa jahit dan pembuatan kue, sudah kami buatkan surat untuk menawarkan jasa mereka kepada setiap PD. Karena sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, kami akan berkolaborasi untuk menerbitkan izin usaha dan lainnya bagi para pengemudi ojol perempuan," jelas dia.
Di sisi lain, Anna tak memungkiri, jika para pengemudi ojol perempuan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Seperti saat pelatihan sablon, banyak diantara mereka yang meminta untuk dilakukan pelatihan tambahan, hingga pendampingan seusai gelaran pelatihan.
"Setiap pelatihan yang dilakukan, para instruktur memiliki grup dengan para pengemudi ojol perempuan. Artinya, para instruktur terus melakukan pendampingan. Kami juga akan mengusahakan beberapa peralatan tambahan untuk sablon, mungkin akan kami usahakan untuk pemberian cat agar bisa segera produksi," ujar dia.
Editor : Arif Ardliyanto