Ketua Harian Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetika (PPAK), Kusuma Ida Anjani optimistis industri kosmetik dalam negeri baka tumbuh pesat.
Menurutnya, produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum hawa yang merupakan target utama dari industri kosmetik.
Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, industri kosmetik juga mulai berinovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak
"Peranan exhibition seperti yang selenggarakan oleh Krista ini menjadi faktor penting untuk pengembangan industri kosmetik tanah air. Ini menjadi angin segar setelah 2 tahun dilanda pandemi," terangnya.
PPAK sendiri rencananya akan hadir dengan berbagai produk, seminar hingga demo produk lokal Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan RI, Miftah Farid mengungkapkan, bahwa ekspor produk kosmetik tumbuh 18 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tren tahunan yang hanya sekitar 3,28 persen.
Skincare dan perawatan rambut menjadi kontributor terbesar dalam ekspor produk kosmetik tersebut.
"Skincare tahun lalu 58 persen, sedangkan perawatan rambut 40 persen. Tahun ini semester 1 proporsinya sama sekitar 60 dibanding 40. Selebihnya parfum dan lain-lain tapi nilainya sangat kecil," kata dia.
Bahkan lebih dari 50 persen pasar ekspor produk kosmetik Indonesia lari ke negara-negara Asia. Seperti Thailand, Singapura, Uni Emirat Arab, Jepang, India dan Cina.
Indonesia sendiri, lanjutnya, menduduki peringkat ke-9 sebagai negara yang menunjukkan perkembangan industri kecantikan dan farmasi.
"Saya kira Indonesia dapat memenuhi permintaan global. Jadi pameran ini betul-betul akselerasi yang tepat dan saya harap pameran ini dapat mendukung peningkatan ekspor non migas di Indonesia," ujarnya.
Miftah juga berharap, acara ini mampu mendorong percepatan industri kosmetik dan farmasi halal di Indonesia guna mendukung program Presiden Jokowi.
Outlook konsumsi halal di dunia naik hampir 7 persen atau sekitar Rp70 miliar. Angka tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan 7,4 persen per tahun.
Editor : Ali Masduki