Secara terpisah Wakil Rektor Satu Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Kacung Marijan., Ph.D mengatakan, jumlah 1.810 mahasiswa baru yang dikukuhkan tersebar pada di lima fakultas meliputi mahasiswa regular, berbeasiswa, RPL, dan program profesi.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas melalui upaya mencapai akreditasi unggul untuk program studi- program studi yang ada, juga institusinya, dalam waktu tidak lama lagi. Karena menurut kami saat ini waktunya untuk bersaing memberikan yang terbaik kepada mahasiswa, apaladi sudah ada perguruan tinggi asing yang masuk ke Indonesia. Tanpa kualitas yang baik, maka kita akan ditinggalkan,” katanya.
Sebagai catatan, dari 1.810 mahasiswa sebelas mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa non muslim. Mereka tersebari di Program Studi Analis Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Sistem Informasi, Profesi Ners, Kebidanan dan Program Studi Keperawatan. Terkait asal Mahasiswa, daerah terjauh di Timur berasal dari Papua dan di Barat dari Riau.
Acara pengukuhan digelar dalam sidang senat terbuka dan diisi kuliah perdana oleh Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi.
Konsul Jenderal Jepang yang fasih berbahasa Indonesia ini menyampaikan makalah berjudul "Recovery Ekonomi Bidang Pendidikan dan Kesehatan Pasca Pandemi Covid".
Editor : Ali Masduki