Selanjutnya Jendrius penggiat kajian gender dari Univesitas Andalas menambahkan, untuk mengatasi isu-isu kesetaraan gender pada bidang ekonomi, politik, kesehatan, dan pendidikan diperlukan juga peran aktif dari kaum laki-laki. “Untuk mendorong keterlibatan perempuan Minangkabau dalam politik/pemerintahan/Nagari tentu memerlukan dukungan kuat dari keluarga dan kerabat, terutama dari suami, ayah dan kerabat laki-laki serta saudara laki-laki, mamak,” katanya.
Jeendrikus menegaskan perlunya kampanye solidaritas untuk mencapai kesetaraan gender melalui pendekatan sistemik dan platform strategis yang menargetkan laki-laki dari berbagai umur untuk ikut terlibat dan menjadi agen perubahan untuk kesetaraan gender di Indonesia.
Sementara, Dr. Esa Wahyu Endarti, SH., M.Si. Wakil Rektor Bidang PPSD menuturkan perempuan merupakan setengah dari kekuatan SDM bangsa Indonesia, maka dari itu perempuan mandiri dan berdaya akan mampu menjaga ketahanan pangan Indonesia. Ketahanan pangan rumah tangga terdiri dari Aspek Ketersediaan Pangan, Aspek Akses terhadap Pangan, dan Aspek Penyerapan Pangan.
“PUG bukan merupakan suatu program kegiatan, melainkan strategi pembangunan. Dengan strategi PGU, kesetaraan gender akan terwujud dan akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan menyelenggarakan pemerintahan lebih efektif,” papar dia.
Editor : Arif Ardliyanto