SURABAYA, iNews.id - Grab, Emtek, dan Bukalapak mengumumkan kelanjutan program percepatan digitalisasi #KotaMasaDepan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) ke Malang Raya, Pekanbaru dan Gowa pada bulan Juli lalu.
Sebagai bagian dari rangkaian program tersebut, ketiga perusahaan, Grab menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan Pemerintah Kota Batu.
Hal itu sebagai bentuk komitmen untuk mempercepat digitalisasi pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM lokal serta mengadakan pelatihan bagi UMKM binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota dan Kabupaten Malang.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menyambut positif sinergi dengan Grab, Emtek dan Bukalapak ini.
“Batu merupakan kota kecil yang memiliki potensi pariwisata dan industri kreatif yang besar," katanya.
Kata Dewanti, hal ini juga sejalan dengan program Pemerintah Kota Batu dalam mendigitalisasi pelaku UMKM, serta memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing di masa pemulihan pandemi COVID-19.
"Oleh karena itu, kami menyambut baik hadirnya program akselerator Kota Masa Depan di Malang Raya yang dapat mempercepat terwujudnya UMKM lokal berdaya saing, sekaligus menggali potensi para pelaku UMKM lebih dalam. Sehingga mampu berkembang dan dikenal hingga ke kancah internasional," terangnya.
Director of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya menyampaikan, program #KotaMasaDepan merupakan komitmen konkret Grab bersama Emtek dan Bukalapak untuk terus mendorong lebih banyak lagi para pelaku UMKM terdigitalisasi agar dapat merasakan manfaat kehadiran dari ekonomi digital.
"Semoga program ini bisa menjadi wadah bagi UMKM di Kota Batu dan Malang Raya untuk naik kelas dan bersaing sehat sehingga roda perekonomian daerah terus berjalan dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru. Kami percaya keberadaan kota Tier-2 dan Tier-3 dapat berkembang pesat asalkan diberikan kesempatan yang sama,” paparnya.
Selain memberikan dukungan bagi sarana dan prasarana di Alun-Alun Batu, Grab Indonesia turut menguji coba fitur “Pesan Sekaligus” dan “Ambil Sendiri” untuk para UMKM yang berjualan di area sekitar.
Dengan memanfaatkan fitur ini, pengguna dapat membeli produk maupun makanan dan minuman di area alun-alun hanya dengan satu kali pemesanan.
Sementara fitur “Ambil Sendiri” memungkinkan pengguna untuk memesan melalui aplikasi dan mengambil barang maupun makanan dan minuman langsung ke lokasi untuk kemudian dinikmati di tempat maupun dibawa pulang.
Tak hanya di Kota Batu, program Kota Masa Depan juga berjalan di Kota Malang dimana seratus UMKM lokal yang merupakan binaan dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang juga turut diberikan pelatihan.
Mengambil ‘Scaling Up Small Business: Menembus Pasar dan Digitalisasi’, pelatihan ini dilaksanakan di Whizz Prime Hotel Malang pada Jumat (09/9) dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko.
Adapun pelatihan ini memberikan pembekalan terkait pemasaran digital untuk meningkatkan skala usaha UMKM. Hadir membuka pelatihan ini, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko.
Dia menyebut bahwa penggunaan teknologi digital Kota Malang menempati peringkat ke-20 secara Nasional. Sehingga ini merupakan langkah yang tepat untuk mengembangkan Teknologi Digital Marketing di Kota Malang.
"Pelatihan UMKM yang diselenggarakan oleh Grab dan Bukalapak ini sangat strategis untuk meningkatkan penjualan dan masyarakat semakin mudah melakukan transaksi," kata Sofyan.
Tak hanya memberikan akses digitalisasi dan pelatihan, program Kota Masa Depan juga memberikan tambahan manfaat bagi para peserta akselerator.
Yakni memberikan media promosi berupa banner khusus di halaman utama aplikasi GrabFood di area Malang Raya, agar produk-produk UMKM yang tergabung dalam program Kota Masa Depan ini lebih dikenal oleh masyarakat.
Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk, Sutanto Hartono menyampaikan, melihat respon positif dan antusiasme masyarakat terhadap program yang Emtek jalankan berkolaborasi dengan Grab dan Bukalapak, membangkitkan optimisme bahwa program Kota Masa Depan dapat menjadi katalis menuju pertumbuhan perekonomian Indonesia berbasis digital yang semakin inklusif.
"Melalui ekosistem digital Emtek, kami berkomitmen penuh untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan berharap semakin banyak lagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM agar mengambil kesempatan untuk berkolaborasi dan bertumbuh bersama," ujarnya.
Sementara itu Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan, Bukalapak terus fokus dalam mendukung pemerataan digitalisasi usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Saat ini, tercatat sekitar 70% transaksi yang terjadi di Bukalapak berasal dari kota tier 2.
"Ini menjadi bukti bahwa potensi dari para pelaku usaha di kota-kota kecil telah berhasil difasilitasi dan dioptimalkan oleh Bukalapak melalui platform kami yang inovatif serta berbagai program pelatihan rutin kami," tegasnya.
"Semoga melalui kelanjutan kolaborasi Kota Masa Depan bersama dengan Grab dan Emtek ini, kami dapat memperluas dampak kami terhadap para UMKM di daerah kecil. Sehingga sejalan dengan visi kami yaitu mewujudkan ekonomi yang adil bagi semua," lanjut Teddy.
Program Kota Masa Depan juga memberikan pelatihan online gratis yang dimulai sejak awal September berupa webinar dan akses e-learning bagi seluruh peserta UMKM.
Adapun topik-topik yang dibahas antara lain mencakup pengenalan platform digitalisasi, social media marketing hingga mengelola keuangan.
Editor : Ali Masduki