SURABAYA, iNews.id - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dr Soetomo Surabaya mulai menerapkan Aplikasi Sistem Informasi Debit Kredit Untuk Edukasi (SIDEK-Edu) dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Hal itu guna mempermudah proses pembelajaran akuntasi.
Kepala SMK Dr Soetomo Surabaya Juliantono Hadi mengatakan, dengan adanya aplikasi SIDEK-Edu maka proses pembelajaran akuntasi sangat mudah dan cepat.
"Program ini sangat bermanfaat bagi SMK Dr Soetomo," katanya usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dengan SMK Dr Soetomo Surabaya.
Menurut Juliantono, jika dibandingkan jurusan teknik, yang mana siswa diharuskan menciptakan produk, maka saat ini siswa jurusan akuntasi bisa membuat pembukuan akutansi debit kreditnya lebih mudah.
Pria yang akrab di sapa Cak Joel ini menjelaskan, aplikasi ini juga sangat mudah diimplementasikan kepada siswa karena aplikasi ini menggunakan bahasa Indonesia, sehingga siswa bisa mengerti sistem alur kerjanya.
Alur pengoperasian fitur SIDEK-Edu pun, kata dia, menggambarkan hubungan antara input-an data keuangan, cara pengolahan dan pemrosesannya, serta output secara jelas yang dijadikan dasar untuk membangun logika aplikasi otomatisasi akuntansi.
Dengan media pembelajaran seperti SIDEK-Edu, diharapkan nantinya peserta didik memiliki kemampuan analitis yang lebih tajam, dan pada akhirnya dapat mendesain sistem informasi akuntansi digital atau aplikasi akuntansi menurut versinya sendiri.
"Dengan kerjasama ini diharapkan bisa menjadi upaya peningkatan pembelajaran Akuntansi di SMK dr.Soetomo dan bermanfaat menjalankan program Merdeka Belajar Pusat Unggulan,” ujar Cak Joel.
Ketua Tim Aplikasi SIDEK-Edu Sony Warsono menjelaskan, aplikasi SIDEK-Edu ini merupakan terobosan untuk melakukan perubahan yang berpijak pada teknologi informasi, yakni menjaga asa keberlangsungan ilmu akuntansi.
Secara khusus, jelas Sony, SIDEK-Edu berfokus pada upaya peningkatan proses pembelajaran yang diharapkan dapat memotivasi individu memahami akuntansi dan mengembangkannya secara optimal.
Dirinya menerangkan, sebagai aplikasi Learning Management System (LMS), baik guru maupun siswa dapat merasakan nilai manfaat dari penggunaan SIDEK-Edu dalam persiapan SMK menuju program Merdeka Belajar Pusat Unggulan.
Menurutnya, optimalisasi pembelajaran akuntansi dilakukan melalui penyediaan aplikasi yang mengintegrasikan antara pengetahuan berupa konsep, dan standar akuntansi (tersedia di ruang teori), dan pengetahuan yang bersifat teknis (tersedia di ruang praktik).
Dengan menyediakan kedua ruang di SIDEK-Edu, diharapkan pembelajaran akuntansi tidak lagi dihadapkan dengan dilema yang hingga saat ini muncul, yaitu adanya dikotomi pencapaian tujuan pembelajaran akuntansi.
“Sebagian sekolah lebih mengutamakan pembelajaran akuntansi yang mengedepankan pengetahuan teori dengan mengabaikan pengetahuan teknis, dan sekolah lain justru memilih sebaliknya,” ungkap Sony.
Dengan demikian, SIDEK-Edu merupakan LMS terintegrasi yang dimaksudkan menggabungkan pencapaian kedua tujuan utama pembelajaran yang terkesan bertolak belakang tetapi sesungguhnya kehadiran keduanya saling melengkapi.
Editor : Ali Masduki