Raymond Tjiadi, Co-Founder Lumosh Fine Ceramics mengungkapkan, industri keramik memiliki potensi yang masih sangat besar. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Lumosh Fine Ceramics memberdayakan ratusan pekerja, termasuk perajin keramik lokal, yang sebagian besar berasal dari Probolinggo.
“Latar belakang ratusan pekerja yang kini ada di Lumosh Fine Ceramics sangat variatif, bahkan ada yang tadinya buruh pabrik dengan minim pengalaman di bidang keramik. Sebagian besar perajin adalah perempuan,” jelas Raymond.
Tokopedia terus mendampingi UMKM untuk bisa berkembang dan memasarkan produknya hingga tingkat nasional. UMKM bisa menggunakan gudang milik Tokopedia. Foto iNewsSurabaya/arif
Selain dengan berkolaborasi, Raymond dan tim juga memanfaatkan Tokopedia sebagai upaya untuk mendorong geliat industri keramik lokal. “Berkat Tokopedia, Lumosh Fine Ceramics mengalami kenaikan omzet hampir 2 kali lipat, terutama selama pandemi dibandingkan dengan sebelum pandemi,” kata Raymond.
Kehadiran Dilayani Tokopedia juga membantu Lumosh Fine Ceramics menjangkau lebih banyak pembeli, termasuk dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sulawesi Selatan.
Salah satu tantangan yang dihadapi Raymond dan tim adalah mengedukasi para konsumen bahwa produk Lumosh Fine Ceramics tidak sama satu dengan yang lainnya. Mengingat proses pembuatan keramik dilakukan secara manual menggunakan cetakan, artinya setiap produk Lumosh Fine Ceramics adalah karya unik.
“Kami menyadari inovasi produk sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut, alhasil Lumosh Fine Ceramics kini menjadi salah satu inisiator produk keramik yang menggabungkan antara produk keramik dan kayu. Penggabungan desain produk keramik dan kayu tersebut menjadi ciri khas dan keunikan desain produk dari Lumosh. Selain itu, kami juga menawarkan produk custom-made yang bisa dipersonalisasi sesuai dengan preferensi pembeli,” tutup Raymond.
Editor : Arif Ardliyanto