SURABAYA, iNews.id - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) Eko Setiawan menuturkan, masyarakat tidak perlu panik meski obat sirup untuk anak ditarik dari peredaran.
Menurutnya, semua obat bentuk sirup selalu ada alternatif. Sebagai penggantinya, orangtua bisa memilih puyer, tablet, atau kapsul.
"Entah bahan aktifnya sama atau bahan aktif lain yang punya indikasi sama. Contohnya paracetamol dan ibuprofen yang ada juga dalam bentuk tablet,” tuturnya.
Walaupun begitu, Eko mengatakan penting untuk berdiskusi dengan dokter dan apoteker ketika pasien ingin mencari alternatif obat.
Alternatif Obat Herbal
Obat herbal, lanjut Eko, dapat menjadi alternatif. Salah satunya tumbuhan alang-alang yang bisa meredakan demam.
Namun, ia memberikan catatan penting bahwa sampai saat ini belum ada bukti yang menyatakan obat herbal sama efektifnya dengan obat sintetis.
Sementara itu, Peneliti obat di Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK) Ubaya, Sylvi Irawati, menghimbau agar masyarakat jangan hanya fokus mencari alternatif obat lain yang efektif.
Tapi perlu juga mengetahui apa penyebab timbulnya symptoms yang lain. “Banyak orang yang panik mencari obat lain selain sirup untuk demam, misalnya. Padahal demam itu hanya gejala. Kalau ada penyebab lain, bisa jadi penanganannya beda,” tuturnya.
Menanggapi ramainya isu mengenai kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (AKI) dan obat alternatif, Direktur PIOLK Ubaya, Bobby Presley, berharap masyarakat dapat menyikapi kasus ini dengan tenang sambil terus memperbarui informasi resmi dari Kemenkes RI.
“Apa yang pemerintah lakukan sudah sangat tepat. Mari kita ikuti anjuran dari Kemenkes dan perbanyak informasi yang tepat mengenai obat-obatan,” terangnya.
Editor : Ali Masduki