get app
inews
Aa Read Next : 2024, APJII Berharap Bisa Penuhi Kecepatan Internet 100 Mbps

Jejak Digital Beredar di Internet, Begini Cara Mengelolanya

Kamis, 27 Oktober 2022 | 13:42 WIB
header img
Jejak digital merupakan segala rekam jejak data seseorang saat berselancar di internet. Foto/ Niagahoster

SURABAYA, iNews.id - Digitalisasi memang semakin mempermudah segala aktifitas. Namun jumlah data personal yang beredar secara online juga menambah rekam jejak digital di internet.

Dilansir dari blog Niagahoster, jejak digital merupakan segala rekam jejak data seseorang saat berselancar di internet. 

Jejak digital tidak hanya kegiatan yang secara sadar dilakukan atau diinput ketika membuat akun di aplikasi atau website, tapi juga meliputi data yang ditinggalkan tanpa sadar oleh pengguna internet. Misalnya mengizinkan aplikasi mengakses lokasi GPS atau mengizinkan website membaca cookies.

Ketika membuka suatu website, kerap kali sebuah pop-up bertuliskan Allow Cookies akan muncul di bagian bawah atau bahkan di tengah website. Besar kemungkinan pengguna internet langsung mengeklik pilihan allow cookies agar bisa melanjutkan kegiatan berselancar di internet.

Mengizinkan website membaca cookies, berarti mengizinkan website untuk menyimpan rekam jejak digital dan aktivitas online yang dilakukan oleh pengunjungnya, seperti yang dikutip dari blog Niagahoster. Dengan data tersebut, website akan merekomendasikan iklan sesuai history pencarian pengguna.

Tidak hanya itu, digital marketer juga bisa mendapatkan informasi personal pengunjung website melalui cookies. Informasi personal tersebut meliputi umur, jenis kelamin, hobi, kegemaran, dan data personal lainnya.

Jejak digital juga bisa digunakan oleh recruiter untuk melakukan screening terhadap kandidat yang akan direkrut oleh sebuah perusahaan. Jejak digital dari aktivitas online di internet dan media sosial bisa digunakan untuk background checking dan mengetahui pribadi asli seorang kandidat.

Lebih Berhati-Hati di Internet

Jejak digital memiliki kekuatan yang besar, karena rekam jejak digital bisa digunakan untuk membentuk reputasi digital seseorang di era digital ini. Tentunya hal tersebut akan membawa manfaat sekaligus risiko bagi pengguna internet.

Salah satu risiko yang harus dihadapi adalah ketika terjadi hacking atau security breach pada website yang kita gunakan, seperti yang terjadi pada marketplace Carousell baru-baru ini. Dikutip dari The Straits Times, database yang memuat informasi dari 1,95 juta akun user terdampak atas kejadian tersebut.

Dengan berbagai kemungkinan kebocoran data tersebut, pengguna internet pun harus lebih berhati-hati dan memperhatikan kemungkinan jejak digital di akses dan digunakan oleh orang lain. 

Meninggalkan jejak digital akan membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk mencuri data personal yang kemudian disalahgunakan demi kepentingan pribadi pelaku.

Sebagai langkah pencegahan, penting bagi pengguna aktif internet untuk mengelola rekam jejak digital. 

Cyber Security Specialist Niagahoster dan Hostinger Indonesia, Muhammad Fahraz, menuturkan untuk mengelola jejak digital, bisa dimulai dari mengetikkan nama di Google dan lihat apa yang muncul. 

"Dari situ, kita bisa mengidentifikasi informasi mana saja yang perlu kita hapus,” tuturnya.

Menurut Fahraz, amat penting untuk mereview privacy setting pada device atau aplikasi yang mengharuskan pengguna memiliki akun untuk memastikan data apa saja yang akan mereka ambil. 

"Pastikan juga setiap device, aplikasi, dan akun online kita terlindungi menggunakan multi-factor authentication, serta gunakan password manager untuk menyimpan kata sandi akun," ujarnya.

Selain itu, sebelum membagikan informasi secara online atau memposting sesuatu, harus di pikirkan lagi konsekuensinya. 

"Tanyakan pada diri sendiri apakah harus membagikan informasi tersebut dan apakah nantinya informasi atau postingan tersebut bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain di kemudian hari,” tandasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut