Retna Martani salah satu pendamping rombongan pada akhir kunjungan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kampung Edukasi Sampah yang telah memberikan kesempatan rombongan Komisi Anak GKI Sidoarjo berkunjung dan para kader lingkungan telah meluangkan waktunya untuk memberikan edukasi dan pelajaran kepada anak-anak didiknya belajar banyak tentang lingkungan, pengolahan sampah, mencintai bumi dan mencintai alam sekitar.
“Kami sangat tertarik untuk belajar dan akan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, demikian juga akan mendorong anak-anak mempraktekkannya dilingkungan rumah masing-masing untuk menjadikan karakter dan habit/kebiasaan peduli lingkungan untuk kehidupan mereka yang akan datang”, kata Retna.
Komisi anak gereja Kristen Indonesia melakukan pembelajar diluar ruang. Pembelajaran ini dilakukan untuk menguatkan karakter anak salam dunia pendidikan. Foto iNewsSurabaya/ist
Edi Priyanto Pegiat Kampung Edukasi Sampah menyambut baik dan mengapresiasi adanya program yang diselenggarakan oleh Komisi Anak GKI Sidoarjo, strategi memberi edukasi paling jitu adalah mengajak anak-anak dikenalkan sekaligus mempraktikan cara pemilahan dan pengolahan sampah, dengan diajak study tour ke tempat yang dapat dijadikan role model. Tujuannya agar ada praktik lapangan sekaligus implementasi edukasi.
“Sadar akan lingkungan bukan lagi sebuah pilihan, namun mestinya menjadi sebuah keharusan. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga perlu dikenalkan sedari kecil. Karena merekalah yang akan meneruskan perhatian dan kecintaan pada lingkungan agar tidak semakin “memperberat” problem lingkungan”, jelas Edi yang juga merupakan inisiator Kampung Edukasi Sampah.
“Kesadaran terhadap lingkungan perlu dimulai dari diri masing-masing. Terutama anak-anak agar sanggup membentuk karakternya. Sementara memberi pendidikan sejak dini dapat dimulai dari hal yang paling sederhana”, pungkas Edi.
Editor : Arif Ardliyanto