Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. Mengatakan sebagai salah satu desa mitra, Untag Surabaya sudah mendampingi desa Plunturan selama hampir tiga tahun. “Hingga saat ini, sudah cukup banyak perkembangan yang ada. Namun, kami akan terus mendampingi agar benar-benar siap menjadi desa wisata," tukasnya.
Kepala Desa Plunturan, Dwi Bintoro, berterima kasih atas berbagai program yang dilaksanakan oleh tim Matching Fund Prodi Sastra Inggris. Disampaikan olehnya, masyarakat mendapat banyak manfaat dalam rangka upaya pembentukan Desa Wisata Budaya. “Dari belum mengetahui mengenai desa wisata, saat ini masyarakat sudah paham apa yang harus disiapkan dan dilakukan untuk menjadi desa wisata budaya," ungkapnya.
Selain penguatan softskill menuju Desa Wisata Budaya, kegiatan Abdimas Untag Surabaya hingga saat ini turut membantu pengembangan usaha UMKM Desa Surabaya, misalnya, dalam program Matching Fund dilakukan pendampingan wirausaha berkolaborasi dengan program Wiradesa oleh BEM FISIP Untag Surabaya. Kolaborasi ini menghasilkan Galeri UMKM dimana warga bisa menampilkan hasil usaha masing-masing. Persiapan lain juga dilakukan dalam penerapan poin kebersihan Sapta Pesona Wisata dengan penyediaan wastafel di sebaran desa. Pihak desa juga dibekali pelatihan digitalisasi budaya serta perlengkapan seperti kamera untuk mengoptimalkan publikasi desa. Seluruh program abdimas dilakukan sebagai persiapan saat menerima kunjungan wisatawan nantinya ketika pandemi berakhir atau new normal.
Editor : Arif Ardliyanto