Kemenkominfo juga berperan aktif sebagai pengampu Digital Economy Working Group (DEWG) dengan tiga isu prioritas yaitu pemulihan pascapandemi Covid-19 dan konektivitas, literasi digital dan kecakapan digital, serta arus data lintas negara (cross-border data flow).
"Kami mengapresiasi upaya bersama dari para pelaku di industri telekomunikasi, termasuk IOH dan Huawei yang tidak sekadar menyediakan konektivitas bagi para delegasi. Namun juga menyediakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan teknologi hijau yang sangat dibutuhkan bagi bumi,” terangnya.
Peningkatan lebih lanjut konektivitas 5G dilakukan dengan menggunakan modul All-in- One 3,5 GHz canggih dari Huawei, yang memungkinkan penyederhanaan lokasi dengan satu antena aktif dan pasif dan dikombinasikan dengan modul radio dual band 5516, yang lebih ramah lingkungan daripada modul radio single band tradisional.
Modul All- in-One 3,5 GHz yang canggih ini dapat memberikan kapasitas lebih dari 2 Gbps dengan MIMO 64T64R yang sangat besar.
Secara keseluruhan solusi ini tidak hanya akan membantu untuk mengurangi area yang diperlukan untuk memasang perangkat di sites. Sehingga menyederhanakan implementasi di menara telekomunikasi, mengurangi biaya sewa dan mempersingkat waktu untuk siap dipasarkan sebesar 60%, tetapi juga meningkatkan cakupan sebesar 30%.
President Director of Huawei Indonesia Carrier Business, Steven Wang menambahkan, pihaknya senang dapat mendukung Presidensi G20 di Bali bersama IOH. Modul canggih miliknya telah terbukti mengoptimalkan efisiensi penggunaan daya dan memberikan kualitas jaringan yang lebih baik kepada konsumen.
"Sebagai pemimpin teknologi global, Huawei berkomitmen untuk menyediakan teknologi untuk membangun ekosistem digital yang ramah lingkungan, hemat energi, dan mendukung pengembangan berkelanjutan seluruh ekosistem industri,” tegasnya.
Editor : Ali Masduki