SURABAYA, iNews.id - Kota Surabaya bukan saja dikenal dengan nama kota pahlawan. Kota terbesar kedua setelah Jakarta ini juga terkenal dengan kekayaan kulinernya. Bahkan penulis senior Dukut Imam Widodo sempat membuat buku khusus tentang kuliner Surabaya berjudul 'Suroboyo Kutho Badhogan'.
Sebagai kota kuliner, pemerintah kota Surabaya ternyata juga memberikan dukungan bagi pelaku usaha, terutama bagi pelaku UMKM. Yakni dengan menyediakan sentra-sentar kuliner. Selain memudahkan calon pembeli, keberadaan sentra kuliner juga menjadikan kota Surabaya bersih. Karena para PKL tidak menjajakan dagangannya di sembarang tempat.
Salah satu sentra kuliner yang cukup representatif bisa kita jumpai dikawasan Kapas Krampung, yaitu Sentra Wisata Kuliner Kapas Krampung Surabaya, tepatnya di Jl. Karang Asem No 58-60.
Wisata Kuliner Kapas Krampung ini menyediakan berbagai macam makanan dan minuman. Disana ada bakso, nasi goreng, kikil sapi, nasi pecel, nasi campur, mie goreng, capcay, fuyughai, koloke, teh, jus buah dan masih banyak lainnya.
Soal harga, pastinya ramah dikantong. Nasi goreng Jawa Cak Mas misalnya. Dengan rasa restoran bintang lima, nasi goreng Jawa ini hanya dijual dengan harga Rp 15.000. Sedangkan teh hanya Rp 3.000.
Selain rasa dan harga, tempatnya pun bersih dan nyaman. Sehingga para pembeli senang berkunjung ke Wisata Kuliner Kapas Krampung.
Salah satu penjual Sentra Wisata Kuliner Kapas Krampung Surabaya, Ahmad Nursam, mengaku berjualan di Kapas Krampung cukup menjanjikan. Omzet dari jualan dikawasan sentra kuliner ini tidak sedikit, mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah.
"Omzet keseluruhan ya Rp 4,5 juta,” ucapnya. Ahmad Nursam sendiri memulai berjualan dari pukul 14.00-24.00 WIB.
Hanya saja, kala pandemi merebak para PKL di Sentra Wisata Kuliner Kapas Krampung Surabaya ikut terdampak.
"Sepi sekali pandemi yang kemarin. Hampir ya 10 sampai 15 orang per hari. Kadang-kadang ya ndak ada yang masuk. Tapi sekarang Allhamdulilah sudah mulai meningkat," kata dia.
Editor : Ali Masduki