SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan sistem kompensasi bagi keterlambatan pelayanan di Rumah Sakit. Kebijakan ini disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di di RSUD Dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).
Penerapan kebijakan kompensasi uang ganti rugi terhadap pelayanan di RSUD Dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) sebesar Rp50 ribu diberikan kepada pasien jika menerima pelayanan melebihi durasi waktu yang ditentukan.
Wali Kota Eri Cahyadi selepas meninjau hasil evaluasi perbaikan pelayanan di RSUD Dr Soewandhie Surabaya, Kamis (8/12/2022) mengatakan, semua telah melakukan hasil evaluasi.
"Hasil evaluasi hari ini sudah sesuai yang seperti kita rencanakan. Jadi tadi ada Farmasi tapi belum ada tulisan, karena tulisannya ditaruh di loket bahwa kalau ada keterlambatan akan diberikan kompensasi Rp50 ribu," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Ia pun lantas meminta agar poster tulisan kompensasi Rp50 ribu tidak hanya ditempel di dekat loket pelayanan. Melainkan juga dapat ditambah di depan ruangan Farmasi. "Sehingga orang juga akan bisa mengontrol, sesuai tidak saya dengan menunggu waktu yang direncanakan," tegasnya.
Menurutnya, uang kompensasi yang diberikan kepada pasien sebesar Rp50 ribu merupakan bentuk tanggung jawab manajemen rumah sakit. Kompensasi diberikan sebagai ganti rugi manajemen apabila durasi pelayanan melebihi waktu yang ditentukan.
"Semoga ini menjadi koreksi bersama sehingga lebih cepat, lebih cepat dan lebih cepat. Kalau saya lihat sudah tidak ada antrean, karena ini mempercepat," ujarnya.
Selain evaluasi terhadap durasi pelayanan, Wali Kota Eri Cahyadi juga menginginkan adanya perbaikan dari sisi pendaftaran. Sebab, dari hasil tinjauannya hari ini, banyak di antara pasien yang datang secara onsite atau langsung dan tidak mendaftar dahulu melalui aplikasi e-health (online).
"Kalau langsung datang saya minta juga ada nomor jamnya yang tercantum di sana. Sehingga kita tahu rencana masuk jam berapa. Saya maunya onsite juga ada jamnya, sehingga orang tahu tidak ada fitnah, dia (pasien) datang jam sekian," jelasnya.
Sementara evaluasi ketiga adalah terkait dengan perbaikan mekanisme bagi pasien yang mendaftar tiga bulan sebelumnya. Meski warga bisa mendaftar tiga bulan sebelumnya untuk mendapatkan pelayanan di RSUD Dr Soewandhie, namun nomor pendaftaran mereka tertumpuk dengan pasien yang lebih baru mendaftar.
"Nah ini yang saya minta koreksi harus ada jamnya. Tapi Alhamdulillah tadi semuanya (pasien) yang kita tanya, bahkan mengucapkan terima kasih dengan rumah sakit Dr Soewandhie, karena jauh lebih cepat rata-rata satu jam sudah pulang termasuk obatnya. Inilah yang saya harapkan," ungkapnya.
Meski begitu, Wali Kota Eri Cahyadi juga mengharapkan supaya manajemen RSUD Dr Soewandhie dapat lebih meningkatkan kenyamanan ruang pelayanan. Termasuk pula kenyamanan pasien atau keluarganya ketika berada di ruang tunggu.
"Saya berharap posisinya lebih nyaman lagi. Jadi nanti saya minta ruang tunggu dikasih televisi, termasuk ruang poli juga dikasih televisi," imbuhnya.
Kecepatan pelayanan di RSUD Dr Soewandhie Surabaya rupanya mendapatkan apresiasi dan respons positif dari warga. Salah satunya adalah Mufidah Pohan yang datang ke rumah sakit wilayah Surabaya timur untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Warga asal Pecindilan, Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya itu mengakui, saat ini pelayanan di RSUD Dr Soewandhie lebih cepat dari sebelumnya. "Saya kemarin (datang) jam 09.00 WIB, pulang jam 10.00 WIB, cepat. Enak betul lega," kata dia
Editor : Arif Ardliyanto