Selain kesiapan pasukan dan peralatan, Frits sambung mengaku, adapun kesiapan lainnya seperti meliputi kesiapan mesin pembangkit, terutama pembangkit yang ada disini (PLN ULP Waisai-red) sudah dipersiapkan sebelumnya menjelang Nataru tiba, diantaranya dengan melakukan pemelirahan.
"Sehingga, pada saat hari raya Natal dan Tahun baru nanti, sudah tidak ada lagi pekerjaan pemeliharaan, yang mengakibatkan adanya pemadaman terencana yang dilakukan petugas dilapangan khususnya diwilayah kota Waisai," terangnya.
Selain itu menurut Frits bahwa, jumlah dukungan dari sisi mesin pembangkit yang dimiliki PLN ULP Waisai berjumlah 4 unit, ditambah 5 unit mesin pembangkit yang di sewa pada perusahaan Putra Persada Perkasa.
"Dengan ketersediaan daya khususnya melayani Kota Waisai yaitu 3600 kilo watt, dan untuk beban puncak dimalam hari baru mencapai 2400 kilo watt. Nah, kita masih punya cadangan daya sebanyak 1.200 kilo watt. Karena itu, tidak perlu diragukan lagi, karena ketersediaan daya listrik kita masih mencukupi untuk melayani selama Nataru," paparnya.
Disisi lain, sambung Frits menegaskan menurut pengalamannya, selama Nataru, tingkat pemakaian listrik semakin menurun disebabkan karena adanya libur panjang.
Hal itu mengakibatkan sebagian pelanggan terutama warga Waisai memilih untuk mudik keluar kota, sehingga pemakaian beban puncak tertinggi selama hari raya cenderung menurun, sama seperti hari-hari biasanya.
"Kendati begitu, dari sisi ketersediaan daya selama hari raya Natal dan tahun baru, kami tidak ragukan lagi, hanya saja yang perlu diwaspadai adalah apabila terjadinya gangguan yang tidak terencanakan, misalnya seperti gangguan alam ataupun gangguan non teknis diluar dari yang kita rencanakan itu yang kami siagakan," terangnya.
Editor : Ali Masduki