Untuk itu, Khofifah meminta agar Dinas Pendidikan Jawa Timur memperkuat program unggulan Double Track dan membekali siswa dengan jiwa wirausaha.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, selama setahun terakhir Dindik Jatim mampu bergerak menjadi pemimpin perubahan dalam pengembalian dan pemulihan pendidikan yang selama 2 tahun terakhir mengalami learning loss karena adanya pandemi Covid-19.
"Meski ada Covid-19, lulusan memilkiki karakter dan kecerdasan yang hebat, juga jiwa entrepreneurship. Pendidikan ekstrakulikuler juga mampu mengantar siswa belajar wirausaha dengan antusias," paparnya.
Perbaikan pendidikan juga dilakukan disektor santri di pesantren. Wahid menambahakn Dindik Jatim selalu berusaha mengimplimentasikan program prioritas Gubernur Jatim, diantaranya program pemberdayaan pesantren, melalui One Pesantren One Produk (OPOP).
"Kami bekerjasama dengan Sekjen OPOP beberapa kali melalui SMK. Di mana masing-masing ponpes kita ambil santrinya dan dilakukan bimtek di SMK. Setelah santri memiliki kompetensi keahlian tertentu, maka diharapkan bisa dikembangkan ke teman-temanya. Dari sini kita harapkan jiwa entrepeneur bisa terbangun di pesantren," ujar Wahid.
Editor : Arif Ardliyanto