get app
inews
Aa Text
Read Next : Bayu Airlangga Puji Langkah Prabowo Kirim Tim ke Brasil Pelajari Skema Makan Bergizi Gratis

Jenderal Wismoyo Bekali Prabowo Sajadah Saat Operasi ​​​​​​​

Rabu, 15 Desember 2021 | 09:59 WIB
header img
Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar sosok yang religius dalam keseharian maupun tugas. Ia selalu menjalankan ibadah meski dalam kondisi melakukan operasi di medan perang.(Foto : iNewsSurabaya/SINDOnews)

JAKARTA, iNews.id – Tak banyak memiliki sikap konsistensi dan selalu berpegang teguh terhadap pendirian. Salah satu orang yang konsisten menjaga ibadahnya adalah Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar.

Ia merupakan tokoh militer yang namanya sudah tidak asing lagi. Mantan Danjen Kopassandha kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) periode 1983-1985. Jendral ini kenyang dengan pengalaman tempur dan berbagai penugasan di medan operasi.

Mulai dari penumpasan pemberontak bersenjata PGRS/Paraku di Kalimantan, G30S/PKI, Operasi Guntur dan Operasi Kilat 1 menumpas komplotan DI/TII pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan hingga Operasi Wibawa di Irian Barat sekarang bernama Papua.

Keberanian dan patriotisme putra bungsu dari pasangan R Arismunandar dan Sri Wuryan ini memang sudah terlihat sejak kecil. Wismoyo dikenal suka berkelahi demi membela teman-temannya yang lemah. Bahkan, Wismoyo yang memiliki tubuh besar juga kerap dimintai bantuan oleh kakak-kakaknya jika berkelahi dengan orang lain. Keberanian dan loyalitasnya terhadap teman dan orang terdekatnya itu terus terbawa hingga Wismoyo dewasa dan memimpin pasukan.

Selepas SMA, Wismoyo memutuskan untuk menjadi tentara. Keinginannya menjadi prajurit TNI tidak lepas dari lingkunganya. Selain pernah tinggal di dekat asrama tentara saat di Madiun, rumah Wismoyo juga seringkali didatangi pamannya bersama Bambang Sugeng, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-3 saat tengah bergerilya melawan Belanda. Hal itulah yang membulatkan tekad Wismoyo untuk terjun ke dunia militer.

Lulus Akademi Militer Nasional (AMN) kini Akademi Militer (Akmil) 1960 dengan pangkat Letnan Dua (Letda), Wismoyo langsung bergabung dengan Korps Baret Merah, pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD). Belum lama bergabung dengan Kopassandha, Wismoyo langsung mendapat tugas menumpas pemberontakan bersenjata DI/TII pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan yang dilanjutkan dengan menumpas G30S/PKI di sejumlah daerah. Keberhasilannya di medan operasi, membuat Wismoyo diangkat menjadi Komandan Pengawal Pribadi (Danwalpri) Presiden Soeharto.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut