get app
inews
Aa Read Next : Revitalisasi Organisasi, Zulfan Adam Resmi Jadi Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian

Bagaimana kalau Kita Rayakan Tahun Baru di Bulan Maret?

Minggu, 01 Januari 2023 | 11:30 WIB
header img
Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag.

Ada orang yang menolak 1 Januari sebagai tahun baru. Banyak alasan di belakangnya. Sebagian menganggap bahwa penetapan 1 Januari sebagai tahun baru adalah kesewenang-wenangan bangsa Eropa. Sebagian mau menerima tapi menolak merayakannya. Sebagian bahkan meyakini bahwa tahun baru 1 Januari adalah bid’ah. 

Berbagai sikap ini adalah hal biasa. Setiap kalender memiliki sejarah di belakangnya. Pertanian dan ritual adalah alasan paling kuno di balik lahirnya sebuah kalender. Bagi masyarakat kuno yang hidupnya sangat tergantung pada ketersediaan hasil pertanian, ketepatan menandai musim adalah urusan hidup dan mati. Pertanian ini juga terkait dengan praktik ritual kepada dewa atau dewi. 

Setiap kebudayaan memiliki sistem kalendernya sendiri. Para sejarawan meyakini bahwa penanggalan telah diciptakan manusia sejak era Neolitikum atau Zaman Batu. Sekalipun demikian, kalender baru ada di Zaman Perunggu 3100 SM. Penduduk Sumeria di Mesopotamia adalah pembuat kalender pertama yang membagi satu tahun ke dalam 1 bulan, yang masing-masing berisi 29 atau 30 hari. Mereka menandai siklus waktu melalui bulan dengan menjadikan bulan purnama sebagai awal bulan. Ratusan tahun kemudian bangsa Mesir, Babilonia dan Romawi membuat sistem kalendernya sendiri. 

Kalender Masehi yang yang berpatokan pada matahari sebagaimana yang banyak digunakan saat ini memiliki sejarah panjang. Kalender ini semula ditetapkan oleh Julius Caesar dari Romawi pada tahun 45 SM. Disebut Kalender Julian. Berabad-abad bangsa Eropa menggunakan kalender ini sampai Paus Gregorius XIII mengubahnya di tahun 1582. Disebut Kalender Gregorian. Ketika masih menggunakan kalender Julian, ribuan tahun orang Eropa menandai awal tahun baru bukan di waktu yang sama sebagaimana yang mereka lakukan saat ini. Mereka memang mengawali tahun baru pada 1 Januari, tapi 1 Januari-nya bukan tepat di 1 Januari sebagaimana saat ini.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut