Logo Network
Network

Mampu Kelola IPAL dan Tinja, Untag Surabaya Raih 3 Terbaik Eco Campus ​​​​​​​

Arif Ardliyanto
.
Kamis, 16 Desember 2021 | 09:31 WIB
Mampu Kelola IPAL dan Tinja, Untag Surabaya Raih 3 Terbaik Eco Campus  ​​​​​​​
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA sanat senang dengan penghargaan sebagai kampus yang peduli terhadap lingkungan.(Foto : iNewsSurabaya/arif)

SURABAYA, iNews.id – Kebahagiaan terlihat di wajah Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. Sebagai orang nomor satu di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sangat bangga karena berhasil mendapat penghargaan terbaik 3 Lomba Eco Campus Tingkat Kota Surabaya Tahun 2021.

Kompetisi ini digelar Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya yang diikuti 10 perguruan tinggi. Bertempat di Gedung Balai Kota Surabaya, penghargaan diterima langsung oleh Cak Nug, Rektor Untag Surabaya. Ungkapan syukur langsung terucap dibibir Prof. Nugroho saat mendapatkan pengharaan ini. “Senang dan bersyukur pastinya. Untag Surabaya disandingkan dengan sembilan perguruan tinggi lainnya yang pernah menjadi juara Eco Campus tahun-tahun sebelumnya. Bangga kita bisa jadi tiga besar,” tuturnya.

Prof. Nugroho yang sering dipanggil Cak Nug menambahkan bahwa keberlanjutan program menjadi poin penting dalam Eco Campus tahun ini, “Keberlanjutan inilah yang pada tahun ini dinilai, bagaimana program Eco Campus ini punya sustainibility,” tuturnya.

Indikator penilaian Eco Campus, sebut Prof. Nugroho, mencakup lingkungan, kebersihan, daur ulang, penghijauan dan teknologi. Saat penilaian lapangan pada 25 November lalu, Untag Surabaya berfokus pada pengelolaan limbah. “Kita punya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengelolaan tinja, itu yang menjadi keunggulan Untag Surabaya,” terang Prof. Nugroho.

Sejak dinobatkan sebagai Eco Campus pada tahun 2018 lalu, Untag Surabaya tetap konsisten melakukan kegiatan peduli lingkungan serta menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi seperti Ecoton dan Koperasi Bank Sampah.

Menurut Prof. Nugroho, program Eco Campus diharapkan dapat menjadikan lingkungan kampus sebagai tempat yang nyaman, teduh, asri dalam kegiatan belajar mengajar serta merupakan bentuk pengabdian kampus terhadap lingkungan. “Meskipun secara lahan kita tidak seluas perguruan tinggi lain, tapi kita bisa mengadakan program berbasis lingkungan. Misalnya kita pernah menyumbang 800 eco bricks,” katanya.

Eco bricks yang dibuat oleh mahasiswa saat PKKMB pada tahun 2018 disumbangkan pada masyarakat Pulau Gili Ketapang, Probolinggo. Sebagai Eco Campus, Untag Surabaya berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan, mulai dari sivitas akademika.  “Motornya adalah perguruan tinggi karena dianggap akademisi. Kita harus mencontohkan pada masyarakat tentang lingkungan. Keberlanjutan ini penting, tidak hanya sekarang namun juga untuk anak cucu kita,” lanjutnya.

Dosen Prodi Akuntansi ini menegaskan bahwa implementasi Eco Campus harus dimulai dari sivitas akademika, “Kita sudah mempunyai mata kuliah yang berbasis lingkungan. Itu dimulai dari program studi Ilmu Komunikasi dan Arsitektur.”

Capaian tersebut, imbuh Prof. Nugroho, tidak lantas menjadikan Untag Surabaya berpuas diri. “Kita bisa lebih baik, tentu dengan sinergi dan gotong royong. Kita harus bisa berdaya saing untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan. Targetnya adalah bisa berinovasi terkait teknologi, seperti penghijauan dan kebersihan berbasis IT,” papar Prof. Nugroho.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.