get app
inews
Aa Text
Read Next : Berita Terkini: Lapas Kediri Gagalkan Penyelundupan Nasi Putih Bercampur Narkoba, Ini Triknya

Ketua PPP Surabaya Minta Pemkot Tutup Ibiza Club, Usai Dua Orang Diamankan Terkait Narkoba

Sabtu, 14 Januari 2023 | 16:18 WIB
header img
Ali Mahfud, ketua PPP Kota Surabaya. Foto: iNewsSurabaya.id/Firman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dua orang yang diamankan polisi terkait penyalahgunaan dan peredaran narkotika merujuk pada sebuah club malam di Surabaya Pusat.

Dari keterangan kedua tersangka yang ditangkap dalam waktu berbeda, mengaku mendapat dan mengedarkan narkotika jenis ineks di dalam Ibiza Club Surabaya.

Hal itu diterangkan oleh Katimsus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Idham Malik saat menangkap IAA, perempuan yang bekerja sebagai mami freelance di Ibiza Club Surabaya.

"Kami tangkap di sebuah apartemen wilayah Surabaya Timur dengan barang bukti 8 butir ineks sisa penjualan," kata Idham, jumat (13/1/2023).

Selain IAA, satu lagi pria berinisial SL diamankan oleh Polsek Tegalsari Surabaya terkait kasus narkotika.

Dari tes urine yang dilakukan polisi, SL terindikasi usai mengonsumsi narkotika jenis sabu dan ineks.

"Kami temukan sabu dan alat hisap saat melakukan penggerebekan kamar kos daerah Dukuh Kupang," kata Marji, (14/1/2023).

Meski tak ditemukan barang bukti ineks, SL mengakui jika baru saja pulang dari diskotek Ibiza Club.

Ia mengonsumsi ineks satu butir di dalam diskotek dengan membelinya pada seseorang yang berada di sana seharga 500 ribu rupiah.

"Pengakuannya konsumsi ineks di dalam diskotek. Belinya di lokasi harga sekitar 500 ribu," beber Marji.

Ketua DPC Partai Persatuan Pembangungan Kota Surabaya, Ali Mahfud turut berkomentar terkait bandelnya tempat hiburan di Surabaya.

Salah satunya, tempat hiburan yang tidak berizin nekat beroperasi, ditambah persoalan peredaran narkotika.

"Ini pemkot harus tegas. Kalau perlu tutup tempat hiburan yang tidak berizin, apalagi menyangkut peredaran narkoba," kata Ali saat dihubungi InewsSurabaya.id

Ali menyayangkan, pihak manajemen tempat hiburan yang bandel, karena seolah membiarkan aktifitas peredaran narkotika di tempatnya.

"Saya dengan juga tidak berizin. Itu yang utama dulu. Tidak berizin tapi bisa beroperasi. Pengawasan dari pemerintah dan stakeholder terkait seperti apa?," tanyanya.

"Kedua soal narkoba. Saya kira tidak mungkin manajemen tidak tahu. Karena salah satu yang diamankan adalah mami freelance. Ini bertolak belakang dengan semangat mas Walikota membawa Surabaya sebagai kota Baldatun, Toyyibatun, Warrabum Ghofur. Surabaya senagai kota Pahlawan dan Santri," tandasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut