Menurutnya, LDII sama dengan Umat Islam pada umumnya dalam menjaga kesucian, Jika waktunya membasuh lantai memang waktunya, bukan menganggap orang Lain najis. “Bahwa kita sama dengan Umat Muslim lainya dalam menjaga kesucian lantai bukan karena ada orang lain kita membersihkan lantai, ” ungkapnya.
Sementara itu Dr. Mukhrojin menyampaikan dalam rangka membangun ukhuwah Islamiyah menurutnya yang terpenting pimpinanya dahulu, jika para pimpinan ormasnya itu perang ayat, perang hadist, statementnya di media menyerang maka ukhuwah Islamiyah akan semakin jauh panggang dari pada api.
Oleh karenanya jika ingin persatuan, menurut Pengasuh Pesantren Bismar ini, paham-paham harus dibawa masing-masing, tapi ada kalimatusawa, ada saling mencintai antara sesama umat muslim. “Kalau pada orang lain kita bisa menjaga Ukhuwah Insaniya, Ukhuwah Watoniyah, tapi mengapa kita ukhuwah Islamiyah ini kadang kadang retak, kadang kadang lebih benci hanya karna beda organisasi, berbeda cara ibadah yang sifatnya Furu’iyah, padahal sama-sama ahlul qiblah sama-sama Ummat Nabi Muhammad SAW,“ ungkapnya.
Ketua Umum MUI termuda ini menuturkan, untuk bisa Bersatu harus ada Vaksin yang harus di Injeksikan yaitu berupa Tasamuh atau Toleransi. “ Vaksin Tasamuh harus di Injeksikan pada Pengurus Ormas Islam terutama, karena dengan tasamuh dapat merekatkan antar ummat, inti dari sifat Tasamuh adalah memberi, utamanya adalah memberi ruang kepada orang lain, memberi ruang kepada orang lain ini, perasaan orang lain, pikiran orang lain, memberi ruang ini sesungguhnya adalah tasamuh, untuk bisa merawat Bersama sama ummat,” benernya.
Editor : Arif Ardliyanto