Pemberian MPASI
Sementara perwakilan UNICEF Indonesia, dr. Karina Widowati, MPH., mengungkapkan, salah satu faktor terjadinya stunting karena asupan nutrisi yang kurang pada anak.
Terkait dengan hal tersebut, ayah maupun ibu harus memiliki pemahaman yang sama dalam pemberian nutrisi melalui MPASI sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang anak.
Ia menuturkan, sebelum memberikan MPASI, orang tua harus mengetahui prinsip-prinsip pemberian MPASI. Salah satu prinsip utama, yaitu tetap memberikan ASI yang merupakan kebutuhan makronutrien, selain makanan pendamping dengan harapan bisa mendapatkan asupan mikronutrien.
"Prinsip selanjutnya adalah orang tua mengetahui tujuan awal pemberian MPASI," kata dia.
Karina menjelaskan, bahwa pemberian MPASI bertujuan untuk memberi kesempatan anak untuk belajar makan yang benar, menguatkan kemampuan dasar perkembangan serta mempersiapkan pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan anak. Orang tua perlu mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian ASI.
Sebagai contoh, ketika orang tua mengajarkan waktu makan sebanyak tiga kali dalam sehari, anak pun akan merasa bahwa dia harus makan dalam waktu tersebut.
Waktu tepat MPASI biasanya diperkenalkan pada anak saat menginjak usia 6 bulan yang ditandai dengan tanda-tanda nuerofisiologi, apakah anak sudah siap MPASI atau belum.
Tanda-tanda tersebut termasuk anak bisa duduk tegak, gerakan ekstrusi menghilang, tidak mengeluarkan makanan dari mulut, tertarik makanan orang lain, mulut bergerak melihat orang lain makan, dan mudah lapar.
Alumni FK Unair ini menambahkan, orang tua juga harus mengetahui apa itu responsive feeding, yaitu ketika anak harus bisa merespons dengan baik setiap makanan yang dimakan. Beberapa panduan responsive feeding, yaitu anak disuapi sambil belajar memegang alat-alat makan dan jangan memaksa jika anak menolak makanan.
Prinsip pemberian MPASI juga termasuk memahami persiapan dan penyimpanan bahan-bahan makanan secara aman. Kemudian tepat jumlah, konsistensi, dan frekuensi.
dr. Karina memaparkan, ada banyak sekali makanan sehat dan ramah bayi di luar sana, tetapi berikut ini adalah beberapa jenis yang direkomendasikan oleh dokter dan ahli gizi.
Mulai dari susu dan turunannya, buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin hingga daging dan kacang-kacangan yang sarat dengan protein.
"Sebelum memperkenalkan makanan padat, lihat tumbuh kembang anak atau bicarakan dengan dokter terkait kesiapan bayi untuk makanan padat, dan makanan apa yang harus diperkenalkan serta kapan waktu yang tepat. Kemudian perkenalkan makanan satu per satu, secara berkala, untuk melihat reaksi alergi," ungkapnya.
Editor : Ali Masduki