Sementara itu Guru Besar dalam bidang ilmu Teknik Kimia, Prof. Restu Kartiko Widi, menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul “Pemanfaatan Material Anorganik Untuk Mendukung Penerapan Konsep Kimia Hijau”.
Ketua Departemen MIPA UBAYA ini memaparkan hasil kajian risetnya yang dikembangkan di Laboratorium Prodi Teknik Kimia UBAYA mengenai material dan pemanfaatannya dalam mendukung proses kimia hijau demi terwujudnya lingkungan yang bersih.
Prof. Restu mengungkapkan jika masalah lingkungan disadari dampaknya sekitar satu abad setelah lahirnya revolusi industri. Sejak saat itu dikembangkan konsep Kimia Hijau (Green Chemistry) atau Kimia Berkelanjutan untuk mengatasi atau mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Caranya dengan meminimalisir penggunaan atau penciptaan senyawa-senyawa berbahaya dalam penelitian dan rekayasa teknik kimia mulai dari desain produk hingga prosesnya.
“Kajian riset saya menerapkan konsep Kimia Hijau. Saya berfokus pada prinsip penerapan proses kimia aman serta pengembangan material hijau yang dapat diaplikasikan pada katalisis dan pengurangan limbah,” jelas profesor yang pernah menempuh pendidikan S3 di University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada kajian risetnya, Prof. Restu menggunakan bahan material alam berupa polimer anorganik (clay) dalam beberapa bentuk seperti zeolit dan bentonit.
Dengan melakukan beberapa modifikasi pada ukuran pori dan kestabilannya, maka material tersebut dapat diterapkan sebagai adsorben, katalis dan bahan pengimobilisasi enzim.
“Tahapan proses desain material mulai dari pengolahan bahan dasar, proses aktifasi, hingga teknologi penerapan katalisis masih merupakan topik penelitian yang terbuka luas dan menjadi tantangan bagi para peneliti. Pengembangan material dan teknologi hijau ini penting bagi Indonesia demi kemajuan industri yang ramah lingkungan,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki