SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Perayaan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) telah dilakukan di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Sebanyak satu juta jiwa mendatangi peringatan tersebut, termasuk keluarga Presiden RI pertama Soekarno.
NU dan keluarga Soekarno memang memiliki kedekatan sejak zaman perjuangan. Kemudian diteruskan dengan merumuskan landasan bangsa, mereka saling membantu dan melakukan diskusi untuk mencari jalan tengah landasan yang tepat untuk Indonesia. Bahkan, NU pernah memberikan penghargaan khusus pada Presiden RI pertama tersebut dengan sebutan Waliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah. Gelar yang merupakan dukungan besar warga nahdliyin pada kepemimpinan Bung Karno yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya tahun 1954.
“Jadi sangat wajar kalau kami ikut mewujudkan cita-cita NU untuk peradaban dunia,” kata Cucu Soekarno, Puti Guntur Soekarno.
Puti datang dalam peringatan 1 Abad NU bersama Ketua UMUM PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kedatangan Anggota DPR RI ini mencatat banyak kesamaan cita-cita NU dengan dirinya sebagai kader PDI Perjuangan.
Berikuti Enam Catatan Puti tentang 1 Abad NU :
1) NU sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran yang begitu penting, bukan hanya peran sebagai pendorong proses terwujudnya kemerdekaan bangsa Indonesia melainkan juga perannya membangun perdamaian kerukunan umat beragama yang menjadi identitas Ke Indonesiaan kita.
2) 1 abad NU telah melahirkan berbagai tokoh pejuang serta tokoh bangsa yang mampu memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa, maka perlu bersama kita syukuri dan apresiasi segala perjuangan tokoh NU tersebut dengan ikut membumikan segala nilai kebaikan dan perjuangan melalui kerja kerja gotong royong ditengah masyarakat.
3) Dalam perjalanan Proklamator RI Bung Karno dengan Hadratussyekh Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah, serta para pendiri NU lainnya, mempunyai hubungan kedekatan. Bung Karno diberi gelar oleh Nahdlatul Ulama, yaitu Waliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah. Gelar yang merupakan dukungan besar warga nahdliyin pada kepemimpinan Bung Karno yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya tahun 1954.
NU dan keluarga Presiden Soekarno memang memiliki kedekatan sejak zaman perjuangan. Foto iNewsSurabaya/ist
4) Bersama kita wujudkan visi PBNU untuk Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan cara Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru. Hal ini begitu relevan dengan kebutuhan Bangsa Indonesia hari ini dan di masa depan, dengan penuh kesadaran kita harus memiliki komitmen untuk menciptakan tatanan seluruh kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh keadilan sosial.
5) Harapan kepada NU di usia 1 abad ini tentu semakin mampu memberikan sumbangan pemikiran dan tindakan menuju peradaban yang lebih maju bagi umat Islam khususnya maupun umat manusia pada umumnya. NU mampu meletakan kemuliaan bagi bangsa Indonesia yang melahirkan keharmonisan kepada seluruh keberagaman yang hidup di bumi Nusantara.
Editor : Arif Ardliyanto