Diakui Vivin, saat ini AAI DPD Jatim masih merangkul 1% anak-anak disabilitas. Penyebabnya karena adanya ketidak percaya diri orangtua dalam pengembangan anak disabilitas. Selain itu, orangtua juga membutuhkan support saat mengikuti kegiatan pengembangan diri anak.
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini, masyarakat terutama orangtua lebih bisa menerima anak disabilitas. Di samping support dari stakeholder untuk hadir dalam kegiatan disabilitas.
Sementara itu, hadir dalam kegiatan tersebut mewakili Kepala Dinsos Jatim, Sekretaris Dinsos Jatim Sukardi mengungkapkan festival talenta disabilitas merupakan event yang luar biasa, karena AAI DPD Jatim memberikan ruang dan kesempatan kepada anak-anak disabilitas untuk menunjukkan potensinya.
Sehingga anak-anak percaya diri dan mendapat apresiasi atas bakatnya. Dan bisa diteruskan untuk mengembangkan talenta anak-anak lain.
"Dinsos selama ini juga memberikan ruang dan pelatihan di UPT kami, mulai dari disabilitas berat hingga ringan. Bahkan beberapa bisu dan tuli bisa mengaji. Kami berikan ruang ngaji di masjid kami dengan bahasanya," ujar dia.
Selain itu, anak-anak dengan keterbatasan buta juga diberikan pembelajaran sehingga bisa lebih mandiri dalam melakukan kegiatan seperti anak normal. Sukardi mengatakan, pihaknya melalui UPT Dinsos juga telah menyediakan instruktur untuk melakukan pendampingan ketrampilan sehingga anak disabilitas dapat mempersiapkan diri menjadi mandiri bahkan membuka usaha sendiri.
"Masih sedikitnya anak disabilitas yang mendapat kesempatan untuk pengembangan diri, dilatari karena beberapa faktor. Diantaranya dari keluarga yang masih enggan dan malu untuk melepas anak ke luar rumah. Sehingga kemampuannya masih terbatas dengan keluarganya saja," tutup Sukardi.
Editor : Arif Ardliyanto