Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K) menyampaikan bahwa akan disusun suatu kurikulum Pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan calon dokter yang profesional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama infeksi, kegawatdaruratan dan kebencanaan.
“Ini berkesinambungan dengan profil lulusan yang mereka akan diajarkan untuk menguasai pengetahuan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia tahun 2019 dan dilandasi oleh wawasan kebangsaan dan patriotisme, selain itu mereka harus mampu melakukan penelitian dan kewirausahaan di bidang kesehatan sehingga bisa menjadi abdi masyarakat yang baik,” paparnya.
Keinginan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mendirikan Fakultas Kedokteran Semakin Dekat, kementerian melakukan visitasi fakultas tersebut. Foto iNewsSurabaya/ist
Menurut Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg. Arianti Anaya, M.KM. di Indonesia sendiri terdapat tiga isu besar yang harus diselesaikan; terbatasnya tenaga kesehatan, distribusi yang belum merata, hingga kualitas yang belum berstandar nasional. “Melansir data dari WHO, perbandingan rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia 1:1000, artinya 1 dokter melayani 1000 penduduk. Artinya Indonesia ini masih kurang sekali tenaga kesehatannya,” tuturnya.
Optimisme yang terus dikobarkan oleh civitas academika Untag Surabaya membuahkan hasil yang baik, pasalnya Kemenkes RI percaya Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan dari tenaga kesehatan tersebut, khususnya di Indonesia bagian Timur dan Tengah.
“Di Indonesia ini masih ada Puskesmas tanpa dokter, karena Untag Surabaya ciri khasnya adalah Patriotisme, kami berharap mahasiswa kedokteran lulusan Untag Surabaya nanti bisa menjadi dokter patriot yang mengisi kekosongan di Indonesia bagian Timur dan Tengah,” lanjut drg. Ari.
Senada dengan drg. Ari, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan – Dra. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes. juga mendukung berdirinya FK dan telah melakukan asesmen dokumen yang di submit Untag Surabaya. “Untuk akreditasi dan pengampu sudah terpenuhi, hanya saja kurikulum perlu disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semesternya (RPS). Sehingga ketika ada visitasi lagi semuanya sudah siap dan matang,” terangnya. Kegiatan ini ditutup dengan visitasi lapangan Ruang Fakultas Kedokteran di Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lantai sembilan.
Editor : Arif Ardliyanto