Edi, seniman asal Mojokerto yang juga Pimpinan Ludruk Karya Budaya Mojokerto mengatakan, selama 6 kali pergantian pemerintahan, nasib para seniman ludruk tidak jelas.
"Dulu Presiden Soekarno dua kali nanggap ludruk di Istana. Sekarang tidak ada lagi. Tak ada yang peduli ludruk. Pernah dihadirkan di rumah Bu Mega sekali. Sekarang tidak ada lagi pemimpin yang nanggap ludruk. Kalau Gus Muhaimin jadi pemimpin kami minta untuk mendatangkan ludruk di rumahnya," harapnya.
Kirun, seniman legendaris Jawa Timur mengatakan bahwa selama era pandemi Covid-19, nasib para seniman tradisional benar-benar memprihatinkan.
"Sejak pandemi saya minta beras ke Gus Muhaimin untuk dibagikan kepada para seniman tradisional. Satu-satunya capres sing gelem kasih sembako ke seniman ya Cak Imin. Tandak ludruk di Jatim ada jutaan, nggak ada yang ngopini," katanya.
Kirun berharap jika kelak bisa menjadi pemimpin nasional, Gus Muhaimin benar-benar bisa memperhatikan dan mengangkat derajat para seniman tradisional dengan memberikan ruang yang luas untuk berkreasi
Editor : Ali Masduki