Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra ini mengatakan bahwa harus ada upaya untuk meningkatkan mutu produk budaya Indonesia yang sesuai dengan perkembangan zaman dan aplikatif terhadap perkembangan teknologi informasi.
"Dengan begitu kita tidak kalah dengan Korea yang sebetulnya jauh di bawah kita kualitas dan varian kesenian budayanya, tapi karena mereka lebih aplicable dengan teknologi informasi sehingga seolah-olah kita di bawahnya," katanya.
Gus Muhaimin menegaskan kesiapannya untuk bersama-sama memajukan kesenian dan nasip para seniman jika diberikan mandate sebagai pemimpin nasional ke depan.
"Intinya mari kita bekerjasama menuju Indonesia yang mencintai seniman. (Kalau saya jadi presiden) tandak, ludruk se- Indonesia aman. Kita akan taati perintah Sakirun (Kirun), saya siap. Kita semua siap menuju Indonesia yang berbudaya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin bahkan langsung menelepon salah satu kepala daerah di Jatim yang berasal dari PKB yakni Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali agar memberikan panggung secara rutin kepada para seminal lokal di daerahnya sehingga mereka mendapatkan perhatian.
Forum Mandat Seniman untuk Indonesia "Budal Gus" menjadi ajang bagi para sejumlah seniman dari berbagai daerah di Jatim menyampaikan aspirasnya untuk diperjuangkan oleh Gus Muhaimin. Karyani, seniman asal Ngawi yang mewakili para dalang, tari karawitan dan sinden berharap seni budaya tetap eksis.
"Ini harus kita lestarikan dan kembangkan. Nah, untuk melestarikan seni dan budaya harus ada penanggapnya. Jadi harus senang dulu. Anak-anak muda sekarang kurang mengenal seni budaya sendiri. Jika anak-anak kecil dikenalkan budaya sendiri maka akan senang sehingga kesenian kita bisa lestari," katanya.
Editor : Ali Masduki