get app
inews
Aa Read Next : Seminar Nasional di Universitas Surabaya, Mengurai Sengketa Tanah untuk Mencari Solusi Bersama

Lewat Photovoice, Anak-anak Eks Lokalisasi Dolly Suarakan Hati dan Pikiran

Kamis, 23 Februari 2023 | 18:23 WIB
header img
Sebanyak 33 foto karya anak eks lokalisasi dolly dalam bentuk photovoice tersebut dipamerkan di Gedung Perpustakaan lantai 5, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Kamis (23/2/2023). Foto: iNewsSurabaya.id/Humas Ubaya

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Lokalisasi Dolly Surabaya memang sudah tutup. Wajah Dolly pun sudah berubah 100 persen. Wisma-wisma yang dulunya gemerlap setiap malam sudah menjadi cafe dan tempat usaha. 

Hanya saja, nama besar lokasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara itu masih melekat dalam ingatan banyak orang. Disisi lain, muncul harapan dan impian baru. Anak-anak yang tinggal dilingkungan Dolly memiliki harapan besar akan masa depan. 

Mereka pun akhirnya mencurahkan isi hati dan keinginnya lewat bingkai photovoice. Sedikitnya 11 anak eks lokalisasi dolly yang tergabung dalam Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah membuat tiga karya foto bertema mimpi, keberhasilan, serta aset atau kekuatan yang dimiliki. 

Sebanyak 33 foto karya anak eks lokalisasi dolly dalam bentuk photovoice tersebut dipamerkan di Gedung Perpustakaan lantai 5, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Kamis (23/2/2023). Selain pameran, dalam momen berharga ini juga digelar diskusi bertajuk “Voicing the Voiceless”. 

Ketua Pelaksana, Dr. Dra. N.K. Endah Triwijati, M.A. atau akrab dipanggil Tiwi, mengatakan kegiatan itu merupakan inisiasi dari Fakultas Psikologi Ubaya, berkolaborasi dengan Pusat Studi Hak Asasi Manusia (PUSHAM Ubaya). 

Kegiatan ini diadakan untuk mendengarkan harapan dan impian anak-anak atas hidup, tumbuh, dan berkembang di lingkungan tempat tinggalnya.

“Photovoice adalah salah satu cara untuk menghargai suara mereka. Foto-foto dalam pameran ini merupakan ekspresi dari suara anak yang mengajak kaum dewasa untuk belajar memahami hati dan pikiran mereka dengan seksama,” terangnya.

Tiwi berharap, kegiatan ini dapat menjadi sarana anak eks lokalisasi dolly dalam menyalurkan emosinya sekaligus menjadi masukan bagi pemerintah ketika membuat program untuk anak. 

Pameran photovoice merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat kerjasama tim Fakultas Psikologi dan PUSHAM melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya. 

Kegiatan ini sebagai respon Ubaya terhadap transformasi kawasan dolly yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Dalam kegiatannya, tim Ubaya menggunakan pendekatan Asset Based Community Development. 

“Pendekatan ini dipilih karena memiliki sensitivitas dalam menggali kelebihan, aspirasi, keberhasilan, dan kemampuan individu,” ujar Tiwi.
 
Sebelumnya, anak-anak telah mengikuti sepuluh kali pertemuan yang diadakan Ubaya. Dalam pertemuan tersebut, anak-anak diberikan edukasi tentang mengelola emosi mereka dan menuangkannya dalam foto dan tulisan. 

Selain itu, anak-anak juga diberikan materi tentang fotografi dasar. “Terima kasih sedalam-dalamnya untuk Ubaya yang telah berkenan blusukan ke eks lokalisasi dolly. Foto ini sudah menyampaikan uneg-uneg anak-anak kami,” ujar perwakilan Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah Surabaya, Moch. Rofi’uddin, S.H. Hasil foto ini ke depannya akan digunakan pada kegiatan-kegiatan advokasi mengenai anak. 

Selain pameran foto, ada pula diskusi tentang “Memahami Karakter Individu pada Program Terkait Anak” oleh dosen Psikologi Ubaya, Diana, M.Psi., Psikolog. 

Diskusi dilanjutkan dengan membahas “Prinsip Bekerja dengan Anak” oleh Dian Noeswantari, S.Pi., M.PAA. dari PUSHAM Ubaya. Di akhir acara, ada testimoni dari salah satu anak mengenai pendampingan yang dilakukan Ubaya. 

Sebagaimana diketahui, lokalisasi Dolly atau Gang Dolly dan Jarak yang beroperasi lama di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, resmi ditutup bulan Juni 2014 silam.

Selain melanggar Perda Nomor 7 tahun 1999, tentang larangan bangunan dijadikan tempat asusila dan memutus rantai human trafficking, ketegasan pentupan Dolly juga menyangkut masalah pendidikan moral anak-anak hingga usia remaja yang berada di sekitar lokalisasi.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut