Kelebihan lain yang dimiliki mobil Material Handling ini adalah sistem penyimpanan energinya yang mudah dan perawatan yang murah. Yaitu melalui system modular baterai sebagai leading sector dalam penerapan kendaraan berbasis listrik di area bandara.
“Dengan berbagai kemudahan yang dimiliki, lebih efektif dalam proses distribusi dan suplai komponen pesawat, sehingga dapat meminimalisir delay penerbangan,” papar dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua tim riset Electric Vehicle RC Pushback Tug Nani Kurniati ST MT PhD menjelaskan, Pushback Tug ini dibuat karena tingginya biaya operasional yang dikonsumsi tug konvensional saat ini. Pushback Tug ini terbukti mampu menarik benda bertonase besar seperti pesawat hingga 60 ton.
“Ke depannya, kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan industri lain yang membutuhkan alat untuk handling benda berat,” kata dosen Departemen Teknik dan Sistem Industri ITS ini.
CEO GMF AeroAsia, Andi Fahrurrozi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada ITS. Karena dengan adanya kerja sama riset ini, GMF bisa sangat terbantu dengan hasil risetnya.
“Kami juga merasa senang karena dapat memberikan wadah bagi akademisi untuk terus melakukan riset. Kami sangat terbuka untuk melanjutkan topik-topik potensial lainnya,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki