Selama tahun 2021, ECOTON mengungkapkan temuan-temuan mikroplastik di beberapa perairan baik laut maupun sungai.
Tidak hanya itu, kontaminasi juga ditemukan dalam rantai makanan dan juga pada manusia.
Berikut titik balik rangkuman temuan mikroplastik yang telah diungkap:
Awal tahun : mikroplastik telah mengkontaminasi Perairan Utara dan Timur Jawa Timur.
Ditemukan mikroplastik sebanyak 57 ± 87 partikel/100L pada air dan 1.3 ± 8.2 partikel/ikan pada ikan.
Sedangkan pada perairan timur sebanyak 99 ± 136 partikel/100L yang kemudian mengkontaminasi udang sebanyak 7.5 ± 11 partikel/udang dan sebanyak 7.2 ± 21.6 partikel/kerang .
Kemudian pada bulan maret 2021, Pintu air Tambak Wedi, Surabaya diselimuti oleh busa yang mencemari muara disana.
Selain kadar fosfat yang tinggi juga ditemukan kontaminasi mikroplastik sebanyak 20 partikel/ 100L.
Pertengahan tahun : Kegiatan ekspedisi sungai oleh ECOTON di 4 sungai terbesar di Pulau Jawa yakni Bengawan Solo, Citarum, Ciliwung dan Brantas, ECOTON menemukan beberapa fakta pencemaran mikroplastik yang salah satunya dari limbah cair industri pabrik kertas seperti Pindo Deli 3, PT. RUM, Indah Kiat, Ekamas Fortuna dan Jaya Kertas dengan jumlah sebanyak 63 ± 339 partikel/100L.
Dalam kegiatan penyusuran juga mengidentifikasi sampel air sungai dan ikan untuk menemukan kontaminasi mikroplastik.
Sebanyak 62 ± 198 partikel/100L mikroplastik ditemukan pada sampel air sedangkan pada ikan terkandung mikroplastik 6 ± 120 partikel/ikan.
Melihat temuan mikroplastik yang tersebar di sungai, tentunya partikel ini akan menuju ke laut.
Karena menurut Trihadiningrum (2019), 80% pencemaran di sungai akan bermuara ke laut.
ECOTON berkolaborasi dengan DLH DKI Jakarta pada akhir Agustus 2021 mengidentifikasi awal persebaran mikroplastik hingga ke perairan lepas DKI Jakarta mulai dari muara hingga ke Kepulauan Seribu.
Terdapat sebanyak 79 ± 222 partikel/100L mikroplastik terkandung dalam badan air.
Akhir tahun: Pencemaran mikroplastik tidak hanya berada di Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi, namun juga tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia.
Maka, ECOTON telah menggagas Relawan Sungai Nusantara untuk bisa mendeteksi pencemaran mikroplastik di sungai luar Pulau Jawa.
Adapun mikroplastik yang berhasil diidentifikasi di wilayah seperti Bangka sebanyak 72 partikel/100L; Lampung 97 partikel/100L; Ternate 82 partikel/100L; NTT 122 partikel/100L dan Pontianak 124 partikel/100L.
"Mengingat banyaknya fakta temuan mikroplastik, hal ini justru menjadi kekhawatiran bagi kehidupan manusia kelak dan akan menjadi bom waktu karena menambah beban pencemaran lingkungan," terang Eka Chlara Budiarti.
Editor : Ali Masduki