Menurut Wahyu, peran kehumasan dan program CSR harus berjalan beriringan. Karena mereka mempunyai fungsi yang saling berkaitan, dimana peran PR adalah membangun citra perusahaan melalui membangun hubungan baik antara manajemen dengan eksternal. Sementara penerapan program CSR adalah bentuk kepercayaan masyarakat kepada perusahaan melalui pelaksanaan program CSR.
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan bahwa TPS terus berupaya secara konsisten serta bersinergi bersama pemangku kepentingan. Hal ini Nampak pada Video Company Profile yang menampilkan visi misi, karakter, budaya dan atmosfer yang ada didalam perusahaan selain menampilkan proses bisnis yang dimiliki TPS.
Pun halnya dalam pembuatan annual report. TPS menjunjung tinggi akuntanbilitas dan transparansi. Dalam laporan tahunannya, TPS memuat informasi mengenai tantangan dan pencapaian TPS selama setahun.
Kejelasan pesan narasi laporan, pesan yang disampaikan kepada pemegang saham, aksesibilitas informasi, laporan keuangan, serta kreatifitas penyusunan dan desain annual report menjadi upaya TPS dalam penyusunan laporan annual report.
Ini bukan pertama kalinya TPS mengikuti ajang yang diselenggarakan oleh PRIA, selama 2 tahun berturut-turut mulai tahun 2020 TPS selalu mengikuti ajang kompetisi ini dan berhasil mencatatkan prestasi.
Di tahun 2021, TPS berhasil meraih Bronze Winner untuk kategori Anak Usaha BUMN. Di tahun 2020, TPS berhasil meraih Gold Winner kategori Brand Guideline dan Bronze Winner untuk kategori Corporate PR, sub kategori Event Creator.
PRIA merupakan ajang kompetisi PR paling komprehensif di Indonesia sejak 2016 dan menjadi barometer kinerja organisasi dengan dewan juri para pakar PR dan CSR, konsultan/agensi PR, tokoh asosiasi/organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, pakar desain dan branding dan pakar media sosial.
Editor : Ali Masduki