Di samping itu, dalam aplikasi itu nanti akan lebih detail data warga miskin itu, terutama nanti akan disesuaikan dengan klasifikasi dari PKH dan BPNT, mulai dari pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Alhasil, nanti pihak RT dan RW bisa melihat dan bisa mengusulkan lebih tepat sasaran.
"Saya juga meminta kepada RT, RW, LPMK, lurah dan camat kalau sudah mengusulkan bulan ini, jangan sampai mengusulkan lagi bulan depan. Datanya bisa kacau nanti kalau begitu," tegasnya.
Wali Kota Eri juga menyampaikan terimakasih kepada para pendamping PKH dan BPNT yang selama ini sudah mendampingi warga miskin di Surabaya. Ia juga mengajak mereka untuk terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mengentas kemiskinan di Kota Surabaya. "Tujuan kita sama untuk mengentas kemiskinan di Surabaya dan menyejahterakan warga Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator PKH Wilayah Jawa Timur 3 Agus Sudrajat mengakui bahwa sinergi dan kolaborasi antara pendamping PKH Surabaya dengan Pemkot Surabaya sudah sangat bagus. Apalagi, di masanya Wali Kota Eri ini, sudah mengajak pendamping PKH untuk berdiskusi dan mengajak bergerak bersama demi mengetas kemiskinan.
"Kita juga sudah menggunakan aplikasi, sehingga ada transparansi dan akuntabilitasnya jelas dan bisa diakses semua pihak. Jadi, kami akan terus bersinergi dan bergerak bersama demi menuntaskan kemiskinan di Surabaya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto