BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Pemandangan tak biasa terlihat di Jalan Poros Desa Kebondalem, Banyuwangi, Jawa Timur. Puluhan warga nekat menanam pohon pisang ditengah jalan yang berlubang.
Warga merasa kecewa, jalan poros yang menghubungkan ke Kecamatan Tegalsari dan Kecamatan Siliragung rusak parah. Anehnya pemerintah belum juga melakukan perbaikan jalan meskipun kondisinya semakin rusak parah.
Aksi tanam pohon pisang dilakukan warga sekitar, karena warga merasa kesal, jalan poros yang menjadi akses utama tidak segera diperbaiki.
Agus salah satu warga mengatakan, dampak dari jalan yang berlubang dan rusak parah adalah kendaraan yang melintas dilokasi tersebut mengalami kecelakaan terutama anak sekolah.
"Kondisi jalan yang rusak dan berlubang diperkirakan sepanjang kurang lebih 6 kilo meter dan bagi pengendara yang melalui jalur itu banyak yang mengeluh,"terangnya.
Kepala Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Iksan membenarkan, bahwa warganya telah menanam pohon pisang di lokasi jalan yang rusak dan berlubang.
"Penanaman pohon pisang tengah jalan itu murni atas inisiatif dari warga sekitar lokasi, karena disitu sering terjadi kecelakaan," katanya.
Penanaman pohon itu, ujarnya, supaya keluhan warga segera ditindak lanjuti pemerintah. Apalagi kondisi Jalan rusak ini telah berjalan cukup lama.
"Kondisi jalan yang berlubang ini sudah empat tahun tidak mendapatkan sentuhan dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi," ucapnya.
Padahal jalan ini yang menghubungkan ke Ponpok Pesantren Blokagung, Kecamatan Tegalsari dan yang menghubungkan Kantor Desa Kebondalem.
"Itulah keluh kesah warga Desa Kebondalem yang disampaikan terhadap Kepala Desa agar disampaikan keluhan masyarakat terkait kondisi jalan yang rusak. Pemerintah Desa Kebondalem langsung melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah agar kondisi jalan yang berlubang dan rusak ini segera diberbaiki," ujar Iksan.
Karena beberapa hari lagi umat muslim merayakan hari lebaran dan tentunya dengan kondisi jalan seperti ini, apa tidak membahayakan bagi pengendara bail roda emat maupun roda dua.
Editor : Arif Ardliyanto