SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Aksi bagi takjil di perempatan Jalan Kenjeran, Surabaya meresahkan warga. Ini terjadi lantaran ratusan orang berkumpul membagikan takjil hingga menyalakan flare yang mengganggu pengguna jalan lain.
Keberadaan sekelompok orang ini membuat Kepolisian dan Pemerintah Kota Surabaya seperti mati kutu dengan membiarkan aksi bagi takjil dan mengganggu jalan. Ratusan orang itu memadati perempatan Jalan Kenjeran, tepatnya di sisi jalan Kedungcowek Surabaya.
Bahkan, kondisi lalu lintas sempat mengalami macet parah lantaran warga Surabaya sebagian besar tengah dalam perjalanan jam pulang kerja. Aksi itu lantas direkam salah seorang pengendara yang kebingungan saat melintas di jalan tersebut.
"Oo arek bonek, kene iki gak koyok ngene ae rame, tambah koyok ngene. ( sini aja kalau tidak seperti ini ramai, malah seperti ini)," celetuk orang yang ada dalam rekaman video tersebut.
Aksi bagi takjil itu diketahui dilakukan oleh sebagian kelompok suporter di Surabaya. Mereka tampak menutup sebagian akses jalan Kedungcowek arah Suramadu sambil menabuh drum, bernyanyi dan menyalakan flare.
Bukan hanya itu, sebagian dari mereka juga menggunakan kendaraan berknalpot brong sambil menggeber kendaraannya. Ironinya, tidak ada petugas baik kepolisian maupun satpol PP berjaga di lokasi dengan jumlah massa bagi takjil yang banyak.
Warga, tampak panik dan ketakutan melintas, ditambah kepulan asap flare yang membatasi jarak pandang kendaraan. Warga memilih akses jalan lain, meski memutar.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman yang sebelumnya berjanji menindak pengendara yang tidak tertib saat Ramadan mengaku belum mengetahui kegiatan itu karena tidak ada pemberitahuan terhadap pihaknya, termasuk dari fungsi Intelkam Polrestabes Surabaya.
“Kami tidak memonitor kegiatan tersebut jadi tak ada penindakan karena sebelumnya belum ada pemberitahuan. Kami harap tidak terulang kembali kegiatan hal seperti itu, ” ungkapnya.
Polisi Ngaku Kecolongan dengan melihat ratusan suporter yang membagikan takjil sambil menyalakan flare. Foto iNewsSurabaya/firman
Arif menambahkan, pada kegiatan sebelumnya saat kelompok suporter melakukan kegiatan sahur on the road (SOTR) melibatkan 500 orang lebih, ada pemberitahuan ke Intelkam. Praktis, pihaknya dapat melakukan pengamanan dan pengawalan. Bahkan dilakukan penindakan terhadap pengendara yang tidak tertib.
“Saat kegiatan SOTR yang dilakukan kelompok suporter kemarin, kami melakukan pengawalan dan pengamanan. Bahkan kami melakukan tindakan ETLE manual terhadap pengendara yang tidak tertib, ada sebanyak 97 pengendara yang kami tindak (tilang), ” tambahnya.
Sementara Kapolsek Tambaksari, Kompol Ari Bayu Aji mengaku pihaknya hanya melakukan teguran terhadap kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan pembagian takjil di Jl Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya.
“Kami sudah melakukan imbauan dan teguran terhadap mereka secara persuasif. Dan apabila kegiatan seperti itu diulang kembali, kami akan melakukan tindakan secara tegas, ” singkat Bayu kepada wartawan.
Editor : Arif Ardliyanto