KEDIRI, iNews.id - Video ambruknya panggung konser dangdut di Kediri, Jawa Timur, viral di media sosial.
Akibat panggung yang ambruk, sejumlah penonton pun jatuh ke kolam yang berada di bawahnya hingga mereka basah kuyup.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Sumbertowo, Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Minggu (2/1/2022) malam.
Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho menegaskan, kegiatan panggung hiburan tersebut tidak mengantongi izin.
Usai peristiwa itu, pihaknya sudah mendatangi lokasi untuk pemeriksaan.
"Kegiatan tersebut tidak ada izin. Saat ini sedang kami dalami," tegasnya.
Agung menambahkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kegiatan itu.
Baik kepada panitia kegiatan maupun para pengisi panggung hiburan.
Kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan di internal jajarannya atas timbulnya penyelenggaraan kegiatan itu.
Hingga hari Senin malam pemeriksaan terhadap para pihak juga masih berlangsung.
Hanya saja dia tidak mengungkap berapa orang yang sudah dimintai keterangan.
Peristiwa tersebut juga memicu beberapa respons warga. Mereka menyesalkan adanya acara kerumunan di saat pandemi Covid-19.
Panggung yang didirikan di atas kolam sumber mata air juga menjadi sorotan. Penyelenggara dinilai melakukan pelanggaran norma dan etika sisi kearifan lokal.
Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kabupaten Kediri, Ari Purnomo Adi mengatakan, dalam peristiwa itu memang tidak ada kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya secara langsung.
"Tapi pada etika itu melanggar kearifan lokal. Kurang menempatkan mata air sebagai rahmat," ujar Ari, Senin (3/1/2022).
Menurutnya, mata air adalah sesuatu yang sakral karena air adalah sumber kehidupan. Itulah mengapa nenek moyang dulu telah memperlakukan mata air dengan hormat.
Misalnya dengan menggelar upacara-upacara yang kesemuanya berorientasi pada pelestarian alam.
"Karena nenek moyang memandang air adalah rahmat yang membawa kehidupan dari Allah," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki