get app
inews
Aa Text
Read Next : Megawati Prihatin, Pendukung Ganjar-Mahfud Dianiaya Saat Kampanye, Ini Ungkapan Semangatnya

Anak Perwira yang Aniaya Mahasiswa  Ditahan, Sang Ayah Dinonjobkan, Kasus Mirip David vs Mario

Kamis, 27 April 2023 | 23:01 WIB
header img
Penganiayaan dilakukan seorang pemuda berinisial AH kepada mahasiswa bernama Ken Admiral, AH diketahui sebagai anak perwira polisi AKBP AR yang bertugas di Polda Sumatera Utara. Foto Okezone

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Kasus penganiayaan anak-anak pejabat kembali dipertontonkan di media sosial (Medsos). Kali ini, penganiayaan dilakukan seorang pemuda berinisial AH kepada mahasiswa bernama Ken Admiral, AH diketahui sebagai anak perwira polisi AKBP AR yang bertugas di Polda Sumatera Utara.

Kasus penganiayaan ini mengingatkan kejadian yang dialami David dengan Mario. Proses penganiayaan juga mirip, mahasiswa yang sudah meminta ampun masih juga dilakukan pemukulan hingga babak belur. Anehnya, dalam video yang beredar tidak ada orang yang mencoba untuk memisahkan kedua anak tersebut.

Saat ini kasus sudah viral, AH telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan, dan sang ayah yakni AKBP AR telah dinon-jobkan karena terbukti melanggar kode etik, yaitu membiarkan tindakan penganiayaan.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa hal itu merupakan bukti bahwa pemerintah dan kepolisian tidak akan tinggal diam melihat adanya pelanggaran hukum.

"Polda Sumut itu sudah ditanda tangani, Achirudin ya Hasibuan dan anaknya itu sudah ditindak, dan untuk ini saya apresiasi kepada pak Panca Kapolda Sumatera Utara, sudah mengambil langkah-langkah dan saya juga sudah ngirim tim ke sana," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

"Nanti kita lihat, kan sudah ditahan. Saya hanya ingin mengatakan bahwa pemerintah dan Mabes Polri tidak diam, karena itu sudah ditindak," sambungnya.

Lebih lanjut Mahfud meminta agar semua pihak dapat mengikuti perkembangan kasus tersebut. Terlebih, dengan adanya media sosial saat ini, tidak ada kejadian yang bisa disembunyikan. Semuanya, kata Mahfud, dapat dengan mudah tersebar. "Nah bagaimana bentuk akhir dari tindakan itu, kita ikuti perkembangannya karena sekarang kita tidak bisa bersembunyi," ucapnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut