Lutfi mengatakan jika vaksin diberikan ke sapi yang terjangkit penyakit akan membuat lemah dan hasilnya tidak efektif. Lutfi berpesan agar pemilik sapi selalu memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar kandang sapi. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit karena penularannya lewat lalat dan nyamuk.
“Tanaman yang tinggi atau rumput yang sekiranya dapat menjadi sarang nyamuk sebaiknya dibersihkan. Juga bisa menggunakan obat nyamuk atau kalau bahasa sini kan diasapi (bediang) juga,” ucapnya.
“Vaksin ini kemungkinan kuotanya bisa bertambah sesuai dari Pemerintah Provinsi (Pemprov). Selain vaksin untuk penyakit LSD, Disnakkan Bojonegoro juga menyediakan vaksin untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) yang disebarkan ke 28 kecamatan wilayah Bojonegoro,” ujarnya.
Penyakit LSD pada sapi ditandai dengan bentol-bentol pada kulit dan sering disertai kebengkakan pada kaki dan gelambir. Penyakit ini perlu diantisipasi karena penanganannya akan lebih mudah.
Editor : Arif Ardliyanto