JAKARTA, iNews.id - Keinginan Pratama Arhan untuk bermain di luar negeri sepertinya sudah menemui titik terang. Setelah menyelesaikan karantina pasca kepulangan dari Singapura, pemain PSIS Semarang itu terlihat makan bareng dengan Dusan Bogdanovic selaku agen Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman.
Tak hanya Pratama Arhan , Egy, Witan dan Bogdanovic saja yang terlihat dalam foto unggahan Instagram Story Bogdanovic. Tapi juga ada Rizky Ridho yang turut menyantap makanan bersama rekan setimnya tersebut. Apakah ini ada kaitannya dengan rencana Pratama Arhan dan Rizky Ridho, yang merumput di luar negeri?
Jika menengok ke belakang, Pratama Arhan memang berniat untuk memoles kemampuannya di luar negeri. Bahkan PSIS Semarang sudah memberikan lampu hijau untuk bek kirinya itu berkarier di benua biru. "Saya yang penting ke luar negeri dulu, cari pengalaman dulu. Kalau itu (soal pilihan negara) tergantung pelatih saya menyarankannya dimana. Saya ikut arahan saja, saya sudah berbicara kepada pelatih (Shin Tae-yong)," kata Pratama kepada awak media setelah acara pelepasan dan makan bersama Timnas Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta.
Sejauh ini belum ada yang bisa memastikan apakah Pratama Arhan bakal mengikuti jejak Egy atau Witan. Karena di akun media sosial Instagram pribadinya, dia tidak membahas mengenai makan bareng tersebut. Pratama justru memamerkan foto saat ia memegang trofi dan menuliskan sebuah pesan bahwa kegagalan merupakan refleksi untuk lebih baik lagi ke depannya. Dia juga menceritakan tentang hobinya dengan sepak bola.
"Bicara tentang proses yang dibahas mas @gelaelized, jadi ingat saat berjuang untuk jadi pemain sepakbola profesional dengan masuk SSB Putra Mustika Blora waktu saya kelas 3 SD, dan saya melanjutkan bermain sepakbola ke akademi Terang Bangsa, PSIS U-18 dan PSIS U-20," tulis Pratama.
"Saya ikut sepakbola karena sepakbola hobi saya dan di ajak kakak saya. Banyak yang bilang jadi pemain profesional cuma mimpi, tapi saya punya tekat yang kuat dengan dukungan orang tua, dan alhamdulillah restu orang tua dan kerja keras, bersyukur bisa memberikan yang terbaik bersama Timnas Indonesia, mulai dari U-19, U-23 sampai timnas senior."
"Banyak yang menganggap kesuksesan dan kegagalan dan keberhasilan adalah sebuah proses yang jalan beriringan. Kalo hasilnya gagal, itu bisa jadi refleksi buat kedepanya, kalo berhasil, itu bisa jadi standart baru buat kedepanya. Yang pasti,kita harus percaya dengan diri sendiri dan percaya dengan setiap proses yang kita lalui dalam hidup, karena #ProsesItuHasil," pungkas Pratama.
Editor : Arif Ardliyanto