GRESIK, iNewsSurabaya.id - Bisnis transportasi masih memiliki peluang usaha yang menjanjikan bagi sejumlah pengusaha di Indonesia. Untuk itu, sejumlah pengusaha memutuskan untuk berinvestasi transportasi bus sebagai angkutan massal.
Salah satunya dengan dilaksanakannya soft launching bus Mutiara Express. Soft launching ini dilakukan di Legundi Bizpark Blok G, Driyorejo, Gresik, Rabu (01/06/2023). Mutiara Express ini membidik segmen penumpang menengah ke atas. Sementara ini, bus melayani rute Surabaya-Jakarta dan Jakarta Surabaya atau pulang pergi (PP). Bus bakal beroperasi setiap hari dengan jam keberangkatan pukul 07.00 dan 09.00 WIB, baik dari Surabaya maupun Jakarta.
“Hari ini kita soft launching, rencananya pada pertengahan bulan Juni ini sudah mulai dioperasionalkan,” ujar Direktur Utama Mutiara Express, Christanto Terunajaya.
Ia menjelaskan konsep yang diusung oleh pihaknya adalah berawal dari keinginan keinginan menyediakan alat transportasi yang nyaman. Karena itu, Mutiara Express adalah sleeper bus. Penumpang bisa nyaman selama dalam perjalanan karena desain bus sangat nyaman untuk beristirahat namun harga terjangkau.
“Di setiap kursi ada monitor multimedia, lampu baca, dan USB charger,” terangnya.
Bahkan, menurutnya bangku bisa direbahkan dalam posisi hampir tidur total, dan disediakan selimut, bantal kecil, serta tirai. Selain itu, ada tempat sampah dan tempat sepatu di setiap kursi. Bus juga memiliki fasilitas smoking area dan toilet.
Keunggulan lain, armada Mutiara Express menggunakan Mercedes-Benz otomatic trasmission. Pihaknya memilih bus matic karena untuk mengurangi kelelahan awak bus. Meski demikian, pihaknya menyiapkan dua driver dalam sekali perjalanan yang akan saling bergantian mengemudikan bus.
“Driver bus akan berganti setiap 5 jam,” terangnya.
Bus Mutiara Express diluncurkan untuk memberikan pelayanan bagi penumpang lebih baik. Foto iNewsSurabaya/ist
Menurut Christanto, Mutiara Express akan menempuh perjalanan Surabaya-Jakarta atau sebaliknya, full menggunakan tol. Dengan estimasi perjalanan sekitar 11 jam, semua penumpang akan mendapatkan fasilitas sekali makan di rest area.
“Kami juga memiliki jadwal keberangkatan yang pasti. Masa toleransi sekitar 5-10 menit,” imbuhnya.
Menurut Christanto, pihaknya menerapkan bisnis transportasi ini berbasis digital. Karenanya, pemesanan tiket oleh penumpang tidak dilayani secara offline, melainkan online melalui wesbsite atau aplikasi.
Dikatakan, melalui pemesanan digital itu, penumpang bisa memilih kursi yang diinginkan. Sebab, data keterisian kursi bakal ditampilkan secara online pula.
“Jadi, penumpang bisa memilih kursinya secara real time,” tambahnya.
Kelebihan lainnya, penumpang tidak perlu mencetak tiket. Melalui pemesanan tiket secara digital itu, tiket tinggal didownload melalui smartphone.
Editor : Arif Ardliyanto