SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Stok garam yang habis dipasaran membuat pengusaha-pengusaha lokal Indonesia kelabakan. Mereka minta pemerintah membuka kran impor khusus garam konsumsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Asosiasi Produsen Garam Lokal Indonesia (ASPROGALIN) secara khusus meminta pemerintah cepat melakukan aksi penyelamatan terhadap pengusaha-pengusaha lokal. Aksi tersebut sangat dibutuhkan sebagai bentuk eksistensi untuk menolong pengusaha-pengusaha lokal yang memikut beban pekerja. Aksi yang dimaksut adalah keluarnya izin impor untuk pengusaha lokal. Impor ini diperlukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga garam di masyarakat.
“Impor saat ini sangat dibutuhkan. Kondisi stok garam di pasaran sangat kronis, tidak ada bahan baku sama sekali,” kata ketua ASPROGALIN, Herman Kusnadi.
Menurutnya, pemerintah harus mulai memberlakukan adil terhadap pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia. Selama ini, impor selalu dikuasai perusahan-perusahaan yang sama. Seharusnya, ketentuan impor ini memiliki perlakukan sama terhadap pengusaha garam. “Harus ada perlakukan sama dari pemerintah. Produsen-produsen garam lokal harus diberi kesempatan, karena kondisi lapangan benar-benar langka garamnya,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Herman, harga garam yang ada di Indonesia ini benar-benar melambung tinggi. Untuk itu, asosiasi perlu turun untuk menyelesaikan kelangkaan garam ini. Asosiasi akan menyuarakan keinginan anggotanya sebagai bentuk perlindungan. “Bisa dibayangkan, harga garam dipasaran mencapai Rp5.000/kilogram. Ini sangat menyiksa, idealnya sesuai pasar internasional, harganya sebesar Rp 1.300/kilogram. Harga yang ada dipasaran sangat menakutkan, perlu cara untuk menstabilkan harga!” papar dia.
Editor : Arif Ardliyanto