SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kota Surabaya pernah dilanda bom yang menggegerkan warga. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak mau kecolongan, antisipasi terhadap radikalisme dan terorisme dilakukan supaya tidak bisa berkembang.
Salah satu upaya yang terus digencarkan dilakukan di Kota Surabaya dengan memberikan penyadaran. Langkah itu bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, tetapi juga bersinergi bersama seluruh elemen dan masyarakatnya.
Seperti yang berlangsung pada Sabtu (24/6/2023), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya bekerja sama dengan pemkot menyelenggarakan seminar bertajuk Penanggulangan Bahaya Radikalisme dan Terorisme di Gedung SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Tower, Jalan Pucang Adi Surabaya.
Seminar yang dibuka langsung oleh Ketua MUI Surabaya KH Muchid Murtadho tersebut, diikuti mulai dari kalangan BUMN, mahasiswa, anggota MUI, hingga sejumlah lembaga publik.
Mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Staf Ahli Wali Kota Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan M Afghani Wardhana menyampaikan, bahwa Surabaya adalah kota yang plural. Ada banyak suku dan agama yang hidup serta beraktivitas di Kota Surabaya.
"Dengan demikian toleransi menjadi hal yang sangat penting, yang harus kita jaga bersama," kata Afghani Wardana saat membacakan sambutan tertulis Wali Kota Eri Cahyadi.
Editor : Arif Ardliyanto