SIDOARJO, iNewsSurabaya.id - Sampah menjadi masalah di semua tempat, kebiasaan orang membuang sampah sembarangan semakin memperparah problem sampah. Perilaku ini sering ditiru oleh anak-anak dan generasi muda. Untuk itu, lokasi sadar sampah menjadi magnet tersendiri bagi mereka.
Faktor itulah yang membuat para milenial yang tergabung dalam Kader muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah menciptakan program edukasi kelola sampah usia sekolah. Salah satu langkah yang dilakukan oleh para kader muda milenial itu adalah memberikan edukasi kepada anak usia sekolah dengan mengenalkan dan mempraktikkan cara pemilahan dan pengolahan sampah.
Koordinator Kader Muda Lingkungan, Reris Pratama Putra mengatakan bahwa sadar akan lingkungan bukan lagi sebuah pilihan, namun menjadi keharusan. “Tidak hanya orang dewasa, anak-anak usia sekolah perlu dikenalkan sedari kecil. Karena merekalah yang akan meneruskan perhatian dan kecintaan pada lingkungan agar tidak semakin “memperberat” problem lingkungan,” ujar Reris
“Materinya dibuat sederhana dan fun untuk melatih memori. Merubah paradigm sebelumnya kalau sampah itu kotor, bau dan menjijikkan menjadi sampah bisa menjadi berkah dan bermanfaat,” lanjut Reris
Reris kembali menjelaskan bahwa para siswa diajak praktek pemilahan serta pengolahan sampah, sehingga mendapat pengetahuan praktis cara mengelola sampah, sehingga sampah menjadi lebih bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya.
“Pembelajaran dimulai dari pemilahan sampah menjadi tiga jenis, yaitu organik, anorganik serta barang berbahaya dan beracun (B3), selanjutnya mengubah sampah menjadi kompos dengan metode komposter hingga biopori, rincinya.
“Selain itu juga pemanfaatan sampah organik dan anorganik menggunakan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai upaya untuk mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang,” ungkap Reris.
Sementara itu pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah Edi Priyanto mengapresiasi program yang digagas para generasi muda di Kampung Edukasi Sampah tersebut. “Program edukasi kelola sampah pada usia sekolah yang mengambil lokasi di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo menyasar kepada anak usia dini seperti siswa dari Play Grup hingga SLTA patut diacungi jempol”, terang Edi.
“Para generasi muda mulai sadar akan pentingnya pendidikan lingkungan pada anak usia sekolah tentunya akan mampu menumbuhkan kesadaran sejak dini dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dalam memilah dan mengolah sampah,” kata Edi.
Kader muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah menciptakan program edukasi kelola sampah usia sekolah. Foto iNewsSurabaya/ist
Edi menambahkan bahwa kesadaran terhadap lingkungan perlu dimulai dari usia dini agar sanggup membentuk karakternya. “Sementara memberi pendidikan sejak dini dapat dimulai dari hal yang paling sederhana,” jelasnya.
“Edukasi pilah dan olah sampah pada anak usia dini akan menjadi sebuah solusi dalam memecahkan permasalahan sampah dalam rangka turut berpartisipasi pelestarian lingkungan, sehingga pada akhirnya akan berdampak baik buat bumi,” pungkas Edi.
Editor : Arif Ardliyanto